Categories: HeadlinePerbankan

Kredit UMKM dan produktif BTPN Tumbuh Tinggi

Jakarta– PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN) mencatat pertumbuhan kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melebihi pertumbuhan industri. Kredit prasejahtera produktif naik 47% (year on year/yoy) menjadi Rp3,7 triliun dan kredit UMKM naik 23% (yoy) menjadi Rp15,6 triliun. Kredit pensiun juga tumbuh 9% menjadi Rp37,9 triliun. Dua kredit itu menjadi motor pendorong pertumbuhan kredit BTPN.

Secara keseluruhan, per 31 Desember 2015, BTPN membukukan kredit Rp58,6 triliun, tumbuh 13% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp52 triliun (yoy). Pencapaian ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional sepanjang 2015 yang berada pada kisaran 10%.

Kenaikan penyaluran kredit tetap diimbangi asas kehati-hatian yang tercermin dari tingkat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) terjaga di 0,7%. Rasio itu jauh di bawah rata-rata NPL industri perbankan yang cenderung meningkat selama tiga triwulan terakhir.

Untuk mengoptimalkan fungsi intermediasi, BTPN juga terus memperhatikan kecukupan likuiditas dan laju pertumbuhan kredit. Per 31 Desember 2015, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp60,3 triliun, tumbuh 13% dari periode yang sama tahun lalu Rp53,3 triliun. Tingkat rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) mencapai 97%.

“Apabila memperhitungkan pendanaan dari obligasi dan pinjaman bilateral, total pendanaan mencapai Rp65,6 triliun atau meningkat 7% (yoy), dan rasio likuiditas BTPN berada di 89%, sangat kuat dan sehat,” kata Direktur Utama BTPN, Jerry Ng dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa 8 Maret 2016.

Pertumbuhan yang moderat di sisi kredit, mendorong peningkatan aset BTPN sebesar 8% (yoy) dari Rp75 triliun menjadi Rp81 triliun pada 31 Desember 2015. Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 23,8%. (*) Ria Martati

Paulus Yoga

Recent Posts

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

6 mins ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

21 mins ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

1 hour ago

Tok! Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Timah

Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More

2 hours ago

440 Ribu Tiket Kereta Api Ludes Terjual, KAI Daop 1 Tambah Kapasitas untuk Libur Nataru

Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More

2 hours ago

Aksi Mogok Massal Pekerja Starbucks Makin Meluas, Ada Apa?

Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More

3 hours ago