Jakarta – PT Bank QNB Indonesia Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menandatangani perjanjian kerja sama penjaminan kredit untuk pelaku usaha korporasi dalam rangka pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional.
Dalam perjanjian ini, LPEI memberikan penjaminan kredit yang disalurkan Bank QNB Indonesia, meliputi kredit modal kerja baru dan tambahan kredit modal kerja dengan plafon mulai dari Rp10 miliar sampai dengan Rp1 triliun. Penjaminan diberikan sebesar 60-80% dari plafon pembiayaan.
Adapun nasabah yang sesuai dengan kriteria program adalah badan usaha yang terdampak Covid-19, berorientasi ekspor, serta fokus pada kegiatan menghasilkan devisa, menghemat devisa dalam negeri, dan/atau meningkatkan kapasitas produksi nasional.
Sebagai salah satu bank internasional terkemuka di Indonesia, Bank QNB Indonesia senantiasa berkomitmen untuk mendukung usaha pemerintah dalam mendorong perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19 dengan melakukan berbagai kerja sama terkait dengan pembiayaan korporasi.
“Melalui kerja sama penjaminan ini, kami akan turut menyalurkan modal kerja bagi sektor sektor usaha yang terdampak Covid-19 dan dapat mendorong pemulihan perekonomian Indonesia lebih cepat,” ungkap Direktur Wholesale Banking Bank QNB Indonesia Geoffry Nugraha, Selasa, 24 November 2020.
Sementara itu Direktur Pelaksana III sekaligus Corporate Secretary LPEI Agus Windiarto mengungkapkan bahwa kerja sama ini membantu perbankan dalam menyalurkan pembiayaan sekaligus memperbesar eksposur bisnis penjaminan kredit korporasi.
“Dengan penandatanganan ini diharapkan korporasi terutama yang memiliki bisnis ekspor, memiliki jumlah tenaga kerja besar, sekaligus terdampak Covid-19 dapat memulai aktivitas normal,” ujarnya.
Melalui skema penjaminan yang diberikan LPEI, kinerja sektor perbankan juga akan terjaga. Di sisi lain sektor ekonomi riil, dalam hal ini para pengusaha dan eksportir terutama yang memiliki karyawan dalam jumlah banyak, dapat tetap beroperasi karena tetap mendapat dukungan pendanaan dari perbankan.
Agus menambahkan, kerja sama LPEI dengan Bank QNB Indonesia menjadi bukti bahwa program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah di level korporasi, di mana LPEI dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) bertindak sebagai penjamin kredit, mendapat respons positif. Dalam skema penjaminan, LPEI bertindak sebagai penjamin dan PII sebagai pelaksana dukungan loss limit atas penjaminan pemerintah. Sementara pemerintah akan menanggung imbal jasa penjaminan (IJP) dalam bentuk subsidi untuk meringankan beban pelaku usaha.
“Kerja sama LPEI dengan QNB hari ini memberi bukti bahwa perbankan nasional memberikan kepercayaan kepada LPEI sekaligus bersinergi bersama untuk mendorong pemulihan ekonomi. Skema penjaminan ini memberikan enhancement kredit kepada perbankan dalam melakukan ekspansi serta memperluas alternatif pendanaan khususnya di sektor korporasi padat karya untuk membantu memulihkan ekonomi nasional,” ucap Agus. (*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More