Perbankan

QNB Group Catat Laba Bersih US$2,8 Miliar di Kuartal III

Doha – QNB Group institusi finansial terbesar di Timur Tengah dan wilayah Afrika mencatatkan laba bersih di Kuartal III 2017 sebesar QAR10,3 miliar (US$2,8 miliar) atau mengalami peningkatan sebesar 6 persen bila dibandingkan tahun lalu diperiode yang sama.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Infobank di Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2017 menyebutkan, peningkatan laba bersih tersebut menunjukkan kesuksesan QNB Group dalam mempertahankan dan menjaga pertumbuhan yang kuat sejalan dengan pengontrolan biaya.

Sementara untuk total aset tercatat QAR792 miliar (US$218 miliar), meningkat sebanyak 11 persen dari kuartal III tahun lalu yang merupakan pencapaian tertinggi yang pernah dicapai oleh QNB Group. Tumbuhnya aset ini didorong oleh peningkatan dalam bentuk deposito yang mencapai 14 persen atau sebesar QAR579 miliar (US$159 miliar).

Peningkatan jumlah deposito tersebut berhasil meningkatkan pembiayaan ke nasabah sebanyak 15 persen atau sebesar QAR574 miliar (US$158 miliar) dibandingkan September 2016. Hal ini membuat rasio deposito mencapai 100,8 persen, dibandingkan dengan 101,3 persen di Kuartal III 2016.

Kebijakan pengendalian biaya yang dilandasi oleh prinsip kehati-hatian oleh QNB Group dan kemampuan menghasilkan pendapatan yang kuat memungkinkan untuk memperbaiki efisiensi rasio (rasio biaya terhadap pendapatan) dari 30,1 persen di Kuartal III 2016 menjadi 29 persen di Kuartal III 2017.

Di sisi lain, QNB Group mampu mempertahankan rasio non-performing loans (NPL) gross di angka 1,8 persen dan rasio pencadangan yang mencapai 111 persen. Hal tersebut mencerminkan kualitas yang tinggi dari daftar pinjaman dan manajemen resiko kredit yang efektif.

Pada bulan September 2017, QNB Group sukses menyelesaikan penerbitan obligasi Formosa pada program Euro Medium Term Notes (EMTN) Euro dan terdaftar di Bursa Efek Taipei. Dalam program ini, US$630 juta obligasi diterbitkan dengan masa jatuh tempo 30 tahun yang dipungut biaya setiap 5 tahun. Rencana penerbitan tersebut merupakan bagian dari strategi berkelanjutan QNB Group untuk memastikan diversifikasi pendanaan dalam hal jenis, tenor dan geografi.

Selama bulan Juli, QNB Group mulai beroperasi di kota Mumbai, pusat perekonomian negara India. Perluasan jaringan adalah bentuk pencapaian seiring dengan visi QNB Group untuk menjadi Bank terdepan di Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara pada tahun 2020 dan membangun pijakan di pasar yang sangat kompetitif

Sementara jumlah Ekuitas meningkat sebesar 2 persen dari bulan September 2016 mencapai QAR77 miliar (US$21 miliar) pada tanggal 30 September 2017. Laba per saham mencapai QAR10,7 (US$2,95) tercatat pada Laporan Keuangan selama sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dibandingkan  QAR10,3 (US$2,83) tahun lalu.

Capital Adequacy Ratio (CAR) terhitung sesuai dengan persyaratan QCB dan Basel III mencapai 15,4 persen pada akhir September 2017 (18 persen termasuk dalam hitungan lama per 30 September 2017), lebih tinggi dari persyaratan minimum peraturan Qatar Central Bank dan Komite Basel. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

3 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

3 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

4 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

5 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

6 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

6 hours ago