Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis, 27 November 2025. (Foto: Tangkapan layar/Ira)
Poin Penting
Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu terakhir menjadi sinyal bahwa arah perbaikan ekonomi RI mulai terbaca oleh investor.
Purbaya menilai penguatan bursa bukan hanya sekadar lonjakan jangka pendek, tetapi mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor dalam jangka panjang.
“Kalau Anda lihat di pasar saham sekarang sudah naik cukup signifikan, mungkin sebagian orang bilang itu orang yang punya duit saja yang main di sana. Tapi sebagian besar investor jangka panjang memberi sinyal ada perbaikan yang cukup positif, itu sebagai penanda ada perbaikan positif di sini,” ujar Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis, 27 November 2025.
Baca juga: Sentuh Rekor 8.602, IHSG Disambut Purbaya: Mantap, To the Moon!
Bendahara negara ini mengatakan konsistensi arah kebijakan pemerintah menjadi faktor kunci agar pasar saham semakin kuat sehingga investor jangka panjang semakin tertarik untuk masuk ke RI.
“Selama kita bisa menjalankan kebijakan yang berkesinambungan, saya pikir ekonomi akan semakin bagus. Pasar saham akan semakin kuat dan pelan-pelan investor jangka panjang juga akan masuk,” tukasnya.
Purbaya turut memaparkan hasil survei mengenai meningkatnya indeks keyakinan konsumen terhadap pemerintah. Survei tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian lokal, pasar tenaga kerja, serta ekspektasi ekonomi ke depan dapat memperkuat konsumsi.
Baca juga: Purbaya Teken Aturan Baru: Dana Desa Bisa Cair Jika Pemda Punya Kopdes
Namun, Purbaya mengingatkan bahwa pada saat ekonomi melambat pada pertengahan 2025, ketidakpuasan publik terhadap pemerintah juga meningkat dan mudah berkembang menjadi gejolak sosial.
“Waktu kemarin ekonomi melambat, Anda lihat sendiri Juni, Juli, Agustus, September turun ke level yang rendah sekali, itu menggambarkan ketidakpuasan masyarakat kepada kita semua, bukan kepada kita saja, tapi kepada kita semua, jadi itu sehingga gampang sekali mereka turun ke jalan. Jadi kalau kita tidak membalik ekonominya kita dalam keadaan bahaya, bukan DPR saja, pemerintah juga utamanya,” tandasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More