APBN Kita Edisi November 2025
Poin Penting
Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) alami defisit Rp479,7 triliun di Oktober 2025, atau 2,02 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
“Realisasi APBN sampai dengan 31 Oktober 2025 secara keseluruhan menunjukkan pengelolaan yang hati-hati dan prudent, serta menjaga disiplin fiskal di tengah dinamika global,” kata Purbaya dalam APBN KiTa, Kamis, 20 November 2025.
Baca juga: Anak Buah Purbaya Pastikan Warung Es Teh Aman dari Cukai Minuman Berpemanis
Dia melanjutkan, pendapatan negara hingga akhir Oktober 2025 mencapai Rp2.113,3 triliun atau setara 73,7 persen terhadap outlook APBN 2025. Realisasi pendapatan negara itu didorong oleh penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
“Kinerja ini didorong oleh penerimaan perpajakan sebesar Rp1.708,3 triliun atau 71,6 persen dari outlook dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp402,4 triliun atau 84,3 persen dari outlook, khusus PNBP realisasinya melebihi capaian tahun 2024. Ini menunjukkan optimalisasi sumber daya non pajak lebih efektif,” jelasnya.
Baca juga: Purbaya Guyur Lagi Dana Rp76 Triliun ke BRI, Bank Mandiri, BNI dan Bank Jakarta
Di sisi lain, realisasi belanja negara hingga Oktober 2025 mencapai Rp2.593 triliun atau 73,5 persen dari outlook 2025. Belanja ini dimanfaatkan secara optimal untuk program prioritas yang meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.879,6 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp713,4 triliun.
“Belanja ini diprioritaskan untuk menjaga daya beli, mendukung infrastruktur dan mengawal reformasi struktural,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More