Jakarta – Pemerintah resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI) pada 8 September 2025, menggantikan Sri Mulyani Indrawati (SMI).
Menanggapi hal tersebut, Chief Economist, Macro Strategist and Head of Fixed Income Research BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), Helmy Kristanto, menyampaikan bahwa dengan digantikannya posisi SMI sebagai Menkeu itu tentu memberikan perubahan yang besar.
Baca juga: New Hope! Menteri Keuangan Baru, Purbaya Yudhi Sadewa
Hal itu terlihat dari pasar keuangan yang bergejolak, dengan nilai tukar rupiah melemah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun, dan imbal hasil obligasi naik seiring reaksi investor terhadap berita tersebut.
Lebih jauh, Helmy melihat pengangkatan Purbaya sebagai Menkeu di Kabinet Merah Putih mengarah pada potensi kesinambungan kebijakan, tetapi dengan fokus pro-growth yang lebih kuat.
“Pendekatannya dapat menyeimbangkan disiplin fiskal dengan dukungan terhadap pertumbuhan. Namun, kebijakan awalnya akan sangat menentukan kecepatan penerimaan pasar,” ucap Helmy dalam keterangan resmi dikutip, 11 September 2025.
Baca juga: Menkeu Purbaya Bakal Suntik Rp200 Triliun ke Perbankan
Adapun dalam laporannya, Helmy menyoroti tiga poin utama terkait Kementerian Keuangan yang baru di bawah kepemimpinan Purbaya Yudhi Sadewa, antara lain:
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More
Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More
Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More