Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana mengalihkan dana pemerintah yang ditempatkan di PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang senilai Rp25 triliun ke bank lain karena penyerapannya yang lambat dibandingkan dengan himpunan bank milik negara (Himbara) lainnya.
Purbaya mengungkapkan bahwa Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, telah meminta waktu untuk bertemu guna membahas penempatan dana pemerintah tersebut.
“Dirutnya mau ketemu saya, tapi saya belum sempat. Nanti saya datang. Tapi harusnya sih dia bisa cepat nyalurin itu,” kata Purbaya, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 13 Oktober 2025.
Baca juga: Berkat BTN, Lebih Dari 140.000 Orang Bisa Miliki Rumah Subsidi
Menurut Purbaya, pada awalnya BTN optimistis dana Rp25 triliun itu dapat terserap habis pada Desember 2025. Namun, hingga kini realisasinya masih rendah.
“Yang pertama bilang bisa habis Desember kan dia (BTN). Tapi ketika saya lihat masih rendah penyerapannya agak aneh juga. Tapi kita lihat kalau itu ya kita geser ke tempat lain,” ungkapnya.
Seperti diketahui, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sudah tersalur sebesar Rp4,8 triliun atau 19 persen. Kemudian, Bank Mandiri sudah menyalurkan Rp40,6 triliun atau 74 persen dari total penempatan senilai Rp55 triliun.
Disusul oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berhasil menyalurkan Rp33,9 triliun atau 62 persen dari total penempatan Rp55 triliun, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sudah terealisasi 50 persen atau Rp27,6 triliun dari Rp55 triliun, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencapai Rp5,5 triliun atau 55 persen dari total penempatan Rp10 triliun.
Baca juga: Serapan Kucuran Rp200 T ke Himbara Masih Bervariasi, Bank Mandiri Tertinggi
Sebelumnya, Purbaya berencana mengalihkan dana pemerintah di BTN senilai Rp15 triliun dari total Rp25 triliun akan dialihkan ke bank lain, jika tidak diserap.
“Mungkin Rp15 triliun saya akan distribusi ke tempat lain kalau. Mereka gak bisa nyerap juga. Tapi saya akan tanya ke mereka, bisa gak mereka nyerap yang sisanya itu, kalau cuma 10 kan terlalu kecil. Saya ingat mereka yang paling optimis tadinya, bahwa dari Rp25 triliun itu kurang,” ujar Purbaya saat mengisi Media Gathering Kemenkeu 2025 via Zoom di Novotel Bogor, Jawa Barat, Jumat, 10 Oktober 2025. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More