News Update

Punya Prospek Cerah, Analis: PBV Dikesampingkan buat Hitung Calon Bank Digital

Jakarta – Fenomena bank digital ramai diperbincangkan belakangan ini. Khususnya di pasar modal. Bagaimana tidak, pergerakan saham emiten bank yang digadang-gadang jadi bank digital sempat melesat, dan bahkan masih ada yang konsisten bergerak di harga yang fantastis dan bukan tidak mungkin masih akan terus bergerak naik.

Sebut saja saham berkode emiten ARTO atau bank Jago. Saham bank yang dulunya bernama Bank Artos ini sempat mencapai harga tertinggi Rp11.375 tahun ini dan secara year to date (YTD) sudah naik sebesar 158,52% dan dalam 3 tahun sudah naik 1.461,55%. Padahal, ARTO mencatatkan saham perdana di BEI pada 12 Januari 2016 dengan harga IPO Rp132 per saham.

Apakah wajar? Secara hitung hitungan rasio nilai harga terhadap nilai buku alias PBV (price to book value) tentu sangat tidak wajar, karena sudah mencapai angka 88,32x per Jumat, 9 April 2021, alias sudah sangat mahal sekali.

Seperti diketahui, Nilai PBV ini digunakan untuk menilai apakah harga dari saham yang ditawarkan perusahaan adalah harga saham yang mahal atau murah. Apabila nilai PBV berada di atas nilai 1, maka sudah dipastikan harga saham mahal, begitupun sebaliknya.

Namun hal tersebut nampaknya tidak berlaku buat Bank digital seperti ARTO. Sampai dengan penutupan perdagangan hari Jumat, harga saham ARTO masih saja naik, ke Rp10.025 atau naik Rp125 (1,26%).

Lalu apa yang membuat saham ARTO masih saja bergerak konsisten dikisaran Rp9000-Rp10.000an dan bahkan cendrungan menguat belakangan ini diatas 10.000?

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, kenaikan saham ARTO atau bank Jago karena ekspetasi pasar kedepan. Investor, katanya punya keyakinan kinerja ARTO akan cerah di masa yang akan datang, karena didukung oleh Gojek.

Artinya hitung-hitungan harga dari saham yang ditawarkan perusahaan adalah harga saham yang mahal atau murah sudah tidak berlaku bagi investor.

“Jadi kita kesampingkan hitung-hitungan valuasi PER, PBV apapun itu. Karena kita bicara potensi kedepan,” kata Maximilianus.

Ia menjabarkan, yang membedakan ARTO dengan bank yang digadang-gadang bakal jadi bank digital lainnya, ARTO saat ini sudah dimiliki Gojek yang punya ekosistem luar biasa besar.

Bayangkan saat ini ujarnya ada sebanyak 40 juta user aktif di Gojek. Potensi user aktif itu sangat besar menjadi nasabah bank JAGO. Sehingga tidak heran saham ARTO terus melonjak.

Belum lagi ditambah kabar merger dengan Tokopedia. Hal tersebut menjadi landasan kuat buat investor terus berburu saham ARTO.

“Kita tahu Tokopedia punya 70-80 juta user aktif setiap hari. Bayangkan jika keduanya bergabung, kita berbicara bank yang notabene melakukan funding dan lending. Katakanlah ada 100 juta user keduanya yang masuk menjadi nasabah bank Jago, akan sangat luarbiasa besar pengaruhnya. Inilah yang membedakan bank Jago dengan bank-bank lain,” jelasnya.

Disisi lain Analis sekaligus Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan PBV bukan syarat mutlak untuk menjadi satu-satunya acuan menentukan saham itu sudah kemahalan atau murah, sehingga punya peluang kecil untuk bisa naik lagi jika sudah tinggi.

Selain berdasarkan value, pasar punya ekspetasi berdasarkan growth, yakni kinerja perusahaan di masa yang akan datang.

Artinya jika melihat ada emiten bank digital yang sahamnya masih terus bergerak naik, meski sudah terlalu tinggi berdasarkan PBV. Pasar melihatnya karena potensi pertumbuhan kinerja perusahaan kedepan.

“Jika kita berbicara bank, disitu kita akan melihat bagaimana DPKnya, kredit yang disalurkannya, NPL-nya dan lain-lain,” terang Hans Kwee. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Akun Nasabah Bank of America Sempat Tak Bisa Diakses, Ditemukan 20.266 Layanan Akun Terhenti

Jakarta - Bank of America menyatakan bahwa masalah teknis yang membuat banyak konsumennya kesulitan mengakses… Read More

12 mins ago

Pertahanan 3 Lapis dalam Pengelolaan UMKM

Oleh Babay Parid Wazdi, Dirut Bank SUMUT dan Pemerhati UMKM DI ZAMAN sekarang ini, banyak… Read More

42 mins ago

IHSG Rawan Terkoreksi, Intip 4 Rekomendasi Saham Berikut

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

1 hour ago

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

14 hours ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

14 hours ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

21 hours ago