Ekonomi dan Bisnis

Puma Putus Kerja Sama Sponsor Timnas Israel, Gegara Aksi Boikot?

Jakarta – Jenama olahraga asal Jerman, Puma mengumumkan akan menghentikan kerja sama sponsor terhadap Timnas Israel. Artinya, kontrak kerja sama mereka berakhir tahun depan dan tidak akan diperpanjang. 

Lantas, apakah berakhirnya kontrak sponsor tersebut gegara aksi boikot?

Dinukil Al Jazeera, Rabu (13/12), juru bicara perusahaan Puma mengatakan, pemutusan kerja sama sponsor dengan Timnas Israel tidak ada hubungannya dengan seruan boikot terhadap Israel.

Puma sendiri telah lama menghadapi seruan boikot atas aliansi mereknya dengan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA). Namun, seruan tersebut semakin meningkat selama dua bulan serangan Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 18.000 warga Palestina itu.

Baca juga: Ramai Gerakan Boikot Produk Israel, Segini Perkiraan Kerugian Negara Yahudi

Dalam pernyataannya, kontrak perusahaan dengan beberapa federasi, termasuk Serbia dan Israel, akan berakhir pada 2024 dan tidak akan diperpanjang.

Puma juga akan segera mengumumkan kesepakatan dengan beberapa tim nasional baru, sebagai bagian dari “strategi lebih sedikit-lebih besar-lebih baik”.

Dalam memo internal Puma yang dilihat oleh Financial Times, yang pertama kali melaporkan berita tersebut, juga mengonfirmasi perubahan tersebut.

“Kami akan mengevaluasi semua kemitraan yang ada serta peluang lain yang akan datang untuk memastikan kami memiliki daftar tim nasional yang kuat,” tulis memo tersebut yang dilaporkan surat kabar tersebut.

Diketahui, Puma pertama kali menandatangani kontraknya dengan IFA untuk menyediakan perlengkapan bagi para pemain pada tahun 2018

Sejak itu, perusahaan tersebut menghadapi seruan boikot dari para aktivis, yang mengatakan IFA juga mencakup tim-tim yang berbasis di pemukiman khusus Yahudi di Tepi Barat yang diduduki, yang merupakan tindakan ilegal menurut hukum internasional.

Baca juga: Ngeri! Israel Kian Brutal, Menlu Retno Sebut Kondisi Gaza Seperti Neraka

Perusahaan-perusahaan global yang mendukung Israel menghadapi seruan boikot yang semakin meningkat dari gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) yang dipimpin Palestina sebelum dan selama perang Gaza.

Awal pekan ini, perusahaan fesyen Zara menarik kampanye iklan dari situsnya setelah mendapat reaksi keras karena meniru adegan penderitaan di Gaza dan memicu seruan boikot dari aktivis pro-Palestina. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

PP Hapus Tagih Diteken Presiden Prabowo, Jumlahnya Capai Rp8,7 Triliun

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More

22 mins ago

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

7 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

8 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

10 hours ago

Dukung Literasi EBT, PHE ONWJ Ajak Pelajar Cirebon Kenali Energi Surya

Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More

10 hours ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

11 hours ago