Jakarta – Produksi CPO Malaysia mulai pulih pasca penurunan selama 2 tahun beruntun akibat El-Nino, yang membuat output turun dari 20.2 juta ton di tahun 2014 menjadi 17.7 juta ton di tahun 2016.
Mengutip riset Monex Investindo Futures, Selasa, 5 September 2017, hal itu menopang harga CPO, dibarengi dengan tingginya tingkat permintaan.
Seperti diketahui, usai akhir pekan yang panjang, harga CPO sempat dibuka menguat di bursa Malaysia pada pagi tadi dan mengakhiri penurunan selama 3 hari beruntun.
Sementara itu data terkini dari Intertek Tes’ng Services menunjukkan ekspor produk CPO Malaysia di bulan Agustus naik 0.3% menjadi 1,243,361 ton dari 1,239,407 ton di bulan Juli.
Dari Indonesia, output CPO diperkirakan akan meningkatnya di bulan Juli, menurut survey Reuters, seiring produksi yang mulai meningkat sesuai dengan kenaikan yang biasanya terjadi saat panen.
Output CPO Indonesia diperkirakan naik menjadi 3.5 juta ton di bulan Juli, dari 3.2 juta ton di bulan Juni.
Ekspor CPO Indonesia diperkirakan naik menjadi 2.4 juta ton di bulan Juli dari 2.2 juta ton bulan sebelumnya. Kenaikan ekspor dikatakan sejalan dengan tingkat permintaan dari India, China, dan bahkan dari Eropa. (*)
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More