Jakarta – PT PP (Persero) Tbk (PT PP) menggandeng PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan serta Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dalam mengembangkan hunian pekerja di kawasan industri.
Direktur Utama PT PP, Tumiyana mengatakan, penandatanganan dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan hunian pekerja bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di daerah kawasan industri seluruh wilayah Indonesia.
“Dalam lima tahun ke depan, kami merencanakan akan membangun hunian minimum sebanyak 100 ribu unit, di mana implementasi pengembangan hunian tersebut. PT PP akan dibantu oleh dua anak usahanya yaitu PT PP Pracetak dan PT PP Peralatan,” ungkap Tumiyana, di kantor pusat PTPP, Jakarta, Kamis, 15 September 2016.
Selain acara penandatanganan MoU tersebut, diakui Tumiyana, perseroan pun berkomitmen untuk meningkatkan implementasi program Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMK3L) di seluruh unit bisnis perseroan beserta anak usahanya yang dituangkan dalam bentuk penandatanganan bersama.
Bukan hanya itu, PT PP juga mengenalkan prototype moda transportasi Metro Kapsul bagi para tamu undangan. Metro Kapsul dikembangkan oleh PT PP bersama para ahli teknik Indonesia sebagai wujud kontribusi korporasi dalam membantu mengatasi permasalahan kemacetan yang terdapat di kota-kota besar Indonesia.
“Metro Kapsul merupakan moda transportasi elevated (jalur melayang) yang merupakan Karya anak bangsa Indonesia yang berdimensi (9.300 mm x 2.400 mm x 3.650 mm) dengan kecepatan maksimal 80 km per jam dan menampung penumpang sebanyak 24.000 orang penumpang per jam per satu arah,” pungkas Tumiyana. (*) Dwitya Putra
Poin Penting IHSG ditutup naik tipis di akhir perdagangan 2025 pada level 8.646,93 (+0,03 persen)… Read More
Poin Penting Sepanjang 2025, IHSG 24 kali menyentuh rekor tertinggi dan sempat mencapai ATH di… Read More
Poin Penting Pemerintah menambah alokasi DAU sebesar Rp7,66 triliun untuk pembayaran THR dan gaji ke-13… Read More
Poin Penting IHSG naik 22,1 persen ytd ke level 8.644,26 dan kapitalisasi pasar tumbuh 28,16… Read More
Poin Penting BNI menyiapkan relaksasi kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan… Read More
Poin Penting IHSG sesi I ditutup melemah 0,41 persen ke level 8.609,06 meski perdagangan cukup… Read More