Gorontalo – Program Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) di Gorontalo meraih sukses hingga ke mancanegara negara. Ribuan ton dari dua komoditi yang dikembangkan dalam Prukades ini, yakni jagung dan kelapa, berhasil diekspor ke sejumlah negara setiap tahunnya.
Bupati Gorontalo Nelson Pamalingo mengatakan, Gorontalo telah mengekspor 70 ribu ton jagung dan 15 ribu ton kelapa per tahun. “Kita telah ekspor jagung dan kelapa ke sejumlah negara di Asia. Untuk kelapa diproduksi di Gorontalo karena kita mendapat dukungan dari 3 pabrik yang telah dibangun di Gorontalo,” ujar dia dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu, 6 Mei 2018.
Menanggapi hal tersebut Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo saat berkunjung ke Kabupaten Gorontalo, mengaku bangga, karena keberhasilan Prukades dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah Gorontalo.
“Gorontalo sudah ekspor jagungnya dan ini bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya agar pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pengentasan daerah tertinggal bisa semakin cepat,” ucapnya.
Menurutnya, Gorontalo telah mengembangkan komoditas diatas lahan seluas 56 ribu hektar yang pada 2017 sudah memproduksi 500 ribu ton. “Jadi kalau rata-rata Rp3 ribu perton. Maka, bisa menghasilkan Rp1,5 triliun dari jagung. Belum lagi kelapa yang juga sudah mulai di ekspor ke beberapa negara,” katanya.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, bahwa berjalannya program prukades di Kabupaten Gorontalo telah menunjukkan keberhasilan dalam menurunkan tingkat angka kemiskinan di gorontalo sebesar 2 persen dari 22 persen menjadi 20 persen.
“Kalau rata-rata kemiskinan didesa masih diatas 10 persen secara nasional. Di Gorontalo dengan dana desa dan prukadesnya bisa menurunkan kemiskinannya turun 2 persen. Kalau konsisten 2 persen tiap tahunnya, mungkin 5 tahun lagi angka kemiskinan di Gorontalo akan kecil,” paparnya.
Dengan adanya Prukades, lanjut dia, akan mendatangkan dunia usaha ke desa karena desa telah memiliki skala ekonomi yang besar. Akses modal akan mudah diperoleh apabila suatu desa berfokus pada satu produk unggulan dan melakukan keberlanjutan produksi produk unggulan tersebut.
Jika kapasitas produksi produk sudah baik dan berkelanjutan lembaga pembiayaan (Bank, Koperasi dll) akan bisa memberikan akses pembiayan untuk modal usaha. Di sisi lain, para investor juga akan tertarik untuk bekerjasama apabila produk unggulan desa memiliki kulaitas, kuantitas dan kontinuitas yang baik.
“Investasi bisa dilakukan pada kerjasama on farm (budidaya), off farm (pengolahan komodit) dan market (pemasaran). Sehingga pertumbuhan ekonomi desa akan semakin cepat dan merata,” tukasnya.
Selain itu, juga akan menciptakan lapangan pekerjaan karena terbangunnya industri produksi di desa. “Pembuatan Produk Unggulan Desa akan berdampak pada membuka lapangan kerja baru dan peluang usaha baru, dengan adanya lapangan kerja dan peluang usaha baru secara otomatis akan meningkatkan penyerapan Tenaga Kerja dan kurangi pengangguran di Desa,” jelasnya.
Menurutnya, masih banyak keuntungan Prukades lainnya. Pasalnya, apabila desa sudah fokus pada satu produk unggulan, maka akan muncul petani-petani yang fokus membudidayakan komoditi tertentu. “Ketika mereka fokus dan didukung dengan peningkatan kapasitas, belajar besama antar petani, maka petani akan semakin terampil dan ahli,” tutupnya. (*)
Jakarta - Bank Indonesia (BI) memberi sinyal bakal menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate… Read More
Jakarta - Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat setelah memenangkan Pemilu 2024 dengan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, 6 November 2024, ditutup merosot 1,44… Read More
Jakarta - Bank Mandiri menegaskan komitmen untuk menghadirkan inovasi layanan keuangan guna memberikan kenyamanan dan… Read More
Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan hasil sementara Pemilu Amerika Serikat (AS)… Read More
Jakarta – Bank Indoensia (BI) menargetkan volume transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada 2025 akan mencapai 5,5… Read More