Jakarta – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menegaskan kesiapannya untuk segera menerapkan kebijakan stimulus lanjutan di sektor industri keuangan non-bank dengan memberikan penyesuaian pelaksanaan teknis pemasaran Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (PAYDI). Penegasan ini sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan OJK. Perusahaan percaya bahwa penyesuaian ini dapat mempermudah masyarakat untuk mengakses perlindungan asuransi, terutama di tengah pandemi COVID-19.
President Director Prudential Indonesia Jens Reisch mengatakan, sebagai pemimpin pasar dengan total aset perusahaan tertinggi di industri asuransi, Prudential Indonesia menyambut baik kebijakan OJK terkait dengan penyesuaian pelaksanaan teknis pemasaran PAYDI. Ia melihat kebijakan ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap perlindungan kesehatan dan finansial yang semakin meningkat, terutama semakin banyaknya penyakit yang bermunculan, salah satunya COVID-19, dan juga melihat kebutuhan hidup yang semakin beragam
“Kebijakan ini sejalan dengan transformasi digital yang telah Prudential Indonesia lakukan dalam beberapa tahun terakhir, di mana Perusahaan telah mengembangkan kemampuan digital yang terintegrasi. Untuk itu, kami bersemangat untuk mulai mengimplementasikan peraturan ini,” ujar Jens dalam keterangannya di Jakarta yang dikutip Minggu, 7 Juni 2020.
Komitmen transformasi digital Prudential Indonesia yang end-to-end telah memampukan Perusahaan untuk melakukan seluruh proses, mulai dari pendaftaran dan sertifikasi Tenaga Pemasar baru, penjualan produk, persetujuan dan penerbitan polis, sampai dengan proses klaim, secara online. Sebagai wujud kesiapan infrastruktur digital Perusahaan, sejak 1 April 2020 Prudential Indonesia telah menjalankan penjualan secara tatap muka virtual untuk dua produk asuransi jiwa tradisionalnya yaitu PRUCinta dan PRUCritical Benefit 88.
Lebih dari itu, komitmen transformasi digital juga dilakukan sejalan misi Prudential Indonesia sebagai mitra masyarakat untuk membantu mereka mencapai kualitas kesehatan yang lebih baik secara menyeluruh. Hal ini diwujudkan salah satunya melalui Pulse by Prudential, sebuah aplikasi kesehatan digital yang didukung oleh kecerdasan buatan dan diperkenalkan awal tahun ini yang hingga hari ini telah diunduh lebih dari 2 juta kali di Indonesia.
Pulse menyediakan layanan pengelolaan kesehatan holistik bagi seluruh warga Indonesia dan mendukung cita-cita Prudential untuk memberikan layanan kesehatan yang mudah diakses kapan pun dan di mana pun; beberapa fitur utamanya seperti Pemeriksaan Kesehatan, Periksa Gejala Penyakitmu, Berbicara dengan Dokter dan fitur lainnya. Aplikasi ini juga menyediakan layanan bernilai tambah lebih bagi nasabah untuk mengakses berbagai layanan Prudential Indonesia.
Kondisi pandemi saat ini menimbulkan berbagai tantangan baru serta meningkatkan berbagai ketidakpastian yang berdampak besar terhadap industri dan juga kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, memasuki kenormalan baru (new normal) perlindungan kesehatan dan juga finansial yang menyeluruh menjadi semakin dibutuhkan. “Prudential Indonesia melihat bahwa teknologi memiliki peran yang kian penting dalam memasarkan serta menghadirkan akses ke produk perlindungan tersebut secara lebih mudah, cepat, dan aman,” ucapnya.
Selain itu, lebih dari 260.000 ribu Tenaga Pemasar dari perusahaan siap mendukung pemanfaatan teknologi, serta melayani penjualan produk asuransi melalui tatap muka secara virtual untuk memberikan perlindungan kepada lebih banyak masyarakat Indonesia di mana pun mereka berada, sambil memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya asuransi.
“Kami percaya bahwa teknologi digital dapat mendukung upaya Pemerintah dalam meningkatkan literasi terhadap keuangan dan asuransi, dengan memberikan akses informasi yang lebih interaktif dan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat kapan pun dan di mana pun. Oleh karena itu, melalui komitmen inovasi, kami telah melakukan dan akan terus menciptakan pengalaman yang menarik dan bernilai tambah lebih untuk mendukung literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia,” tutup Jens. (*)
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More