Jakarta – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) hari ini meluncurkan dana investasi (fund) PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund. Peoduk inj tersedia pada PRULink Syariah Generasi Baru (PSGB), produk asuransi jiwa unit link unggulan Prudential Indonesia.
Inovasi terbaru dan pertama di industri ini merupakan dana investasi campuran berbasis syariah dengan mata uang rupiah yang memberikan akses kepada nasabah terhadap investasi yang lebih stabil dengan diversifikasi aset-aset syariah dalam negeri (sukuk) dan luar negeri (saham) untuk imbal hasil yang lebih optimal dalam berbagai kondisi ekonomi.
Semakin beragamnya kebutuhan dan tujuan investasi, serta profil risiko masyarakat Indonesia menjadi landasan bagi Prudential Indonesia untuk senantiasa berinovasi menghadirkan berbagai pilihan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi, baik yang berbasis konvensional maupun syariah.
Selain menjawab kebutuhan nasabah, PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund diluncurkan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang memiliki potensi sangat besar.
Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia mengatakan, pandemi telah membuat 83% masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya mengelola keuangan dan semakin berhati-hati dalam melakukan pengeluaran untuk mempersiapkan dana bagi masa depan mereka.
Mengelola keuangan dengan baik sangat penting untuk memperkuat ketahanan keuangan keluarga, khususnya dalam bersiap menghadapi situasi tidak terduga, sehingga membantu masyarakat mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan mereka.
“Hari ini kami meluncurkan PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund sebagai wujud komitmen untuk menjawab kebutuhan finansial masyarakat Indonesia yang terus berkembang, sekaligus sebagai bagian dari strategi kami menyenangkan nasabah serta mendukung pertumbuhan ekonomi syariah nasional,” tutur Nini dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Rabu (16/12/2020).
Menurut laporan Islamic Finance Development Indicator (IFDI) 2020 yang dikeluarkan Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) dan Refinitiv, untuk pertama kalinya sejak laporan ini dikeluarkan di 2012, Indonesia menduduki peringkat kedua dari 131 negara yang dievaluasi oleh kedua lembaga tersebut berdasarkan 10 indikator utama, termasuk Pengetahuan, Tata Kelola, CSR, dan Kesadaran. Tahun lalu, Indonesia menempati urutan keempat setelah Malaysia, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.
Dian Masyita, Guru Besar Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran mengatakan, selain memiliki potensi besar yang didukung populasi Muslim terbesar di dunia, ekonomi syariah nasional yang bertumpu pada sektor riil juga memiliki daya tahan tinggi, khususnya dalam menghadapi situasi krisis. Hal ini dikarenakan sektor tersebut diperuntukkan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat banyak, dan memiliki multiplier effect yang luas, termasuk menyerap tenaga kerja.
“Selain itu, ekonomi syariah juga tidak memikirkan keuntungan semata, tapi juga mematuhi prinsip-prinsip syariah, seperti menghindari riba, gharar (ketidakjelasan), maysir (berjudi/spekulasi) dalam bertransaksi, serta menjunjung tinggi keadilan dan semangat saling membantu satu sama lain,” tukas Dian.
PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund, diklaim perseroan merupakan salah satu wujud nyata inovasi PRUSyariah sebagai salah satu solusi untuk mendorong masyarakat tertarik berinvestasi di aset syariah, termasuk saham-saham syariah.
Novi Imelda, Chief Investment Officer Prudential Indonesia mengatakan, untuk PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund, strategi investasi yang dilakukan adalah menempatkan dana nasabah pada Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), atau Sukuk, yang aman dan dijamin negara dengan risiko default nol, serta di saham-saham luar negeri yang memenuhi prinsip syariah dan cenderung tangguh serta diperkirakan akan terus bertumbuh, seperti teknologi, kesehatan, dan konsumsi.
“PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund sangat sesuai bagi nasabah dengan profil risiko moderat sekaligus memaksimalkan potensi pasar modal syariah,” katanya.
Dia menambahkan, aokasi aset PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund dilakukan sesuai dengan prinsip Syariah, dengan alokasi aset 0-79% pada ekuitas syariah global, 0- 79% pada pendapatan tetap syariah, dan 0-20% pada kas, deposito dan/atau instrumen pasar uang termasuk reksadana pasar uang syairah. “PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund pun dikelola secara aktif dan dinamis sehingga dapat dipilih dalam berbagai kondisi ekonomi,” ucapnya.
Dalam mengelola dana nasabah, Prudential Indonesia bekerja sama dengan Eastspring Investments Indonesia (Eastspring Indonesia), dan menerapkan prinsip kehati-hatian secara optimal dalam memilih instrumen investasi yang memiliki fundamental baik dan pendanaan yang kuat. Prudential Indonesia dan Eastspring Indonesia juga memiliki pengalaman panjang dalam menjaga kepercayaan nasabah, termasuk di tengah berbagai krisis besar, antara lain krisis finansial 2013 dan perang dagang AS-Tiongkok. (*)
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More