Jakarta – Unit Usaha Syariah (UUS) PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia Syariah optimis pihaknya dapat melakukan proses pemisahan unit usaha syariah atau spin off sebelum 2024 sesuai dengan arahan regulasi. Dengan begitu pihaknya semakin bisa menggenjot bisnis asuransi.
“Mudah-mudahan Prudential Indonesia bisa melakukan spin off lebih cepat daripada yang sudah diberikan oleh pemerintah,” ujar Sharia, Government Relations, and Community Investment Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo Prudential Life Syariah seperti dikutip Senin, 12 April 2021.
Dirinya optimis program vaksinasi nasional akan mendorong kinerja industri asuransi nasional. Menurutnya, hingga saat ini program vaksinasi di Indonesia dinilai sudah cukup baik. Menurutnya, vaksinasi membuat pihaknya lebih bersemangat untuk terus meningkatkan bisnis asuransi.
“Orang yang sudah menjalani vaksin akan lebih tenang secara psikologis,” ucapnya.
Lebih lanjut dirinya juga menyebut, bahwa pandemi Covid-19 telah meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya asuransi. Masyarakat juga diharapkan dapat semakin sehat dalam menghadapi pandemi covid-19.
Sebagai informasi saja, Kementerian Kesehatan mencatat hingga saat ini sebanyak 12,7 juta masyarakat Indonesia sudah menerima vaksinasi Covid-19. Capaian ini membuat Indonesia masuk dalam peringkat 8 dunia sebagai negara dengan jumlah suntikan vaksin Covid-19 terbanyak. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More