News Update

Prudential Indonesia Raih Premi Rp23,7 Triliun di 2020

Jakarta – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) hingga akhir 2020 mencatatkan total pendapatan premi sebesar Rp23,7 triliun atau turun tipis 5% (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 di Rp25 triliun.

President Director Prudential Indonesia Jens Reisch menyatakan, tahun 2020 merupakan tahun yang menantang ditengah pandemi covid-19. Meski demikian, menurutnya Prudential Indonesia merangkum 2020 ke dalam dua kata yaitu, inovasi perlindungan dan inovasi untuk delighting customers.

“Seluruh inovasi yang kami hadirkan merupakan wujud dukungan kami kepada masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian dalam hidup. Pada akhirnya, kami mampu mencatat hasil bisnis yang stabil dan terus membangun posisi finansial yang memungkinkan kami tetap tangguh menghadapi tantangan tahun lalu,” kata Jens Reisch melalui video conference di Jakarta, Rabu 21 April 2021.

Sepanjang 2020, Prudential Indonesia juga membuktikan komitmen perlindungannya terhadap nasabah melalui pembayaran total klaim sebesar Rp12,8 triliun. Tak hanya itu, Prudential Indonesia juga mencatatkan total aset sebesar Rp76,3 triliun sementara total aset investasi sebesar Rp70,2 triliun.

Ketangguhan finansial Prudential Indonesia dalam menghadapi tantangan di 2020 juga tercermin dari laba setelah pajak yang stabil di Rp4,7 triliun. Prudential Indonesia juga mencatat tingkat solvabilitas (Risk Based Capital) perusahaan yang kuat yaitu 549%. Angka tersebut diatas ketentuan minimal target internal yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sejalan dengan aspirasi untuk menjadi kontributor terkemuka dalam ekonomi Syariah Indonesia, Unit Usaha Syariah (UUS) Prudential Indonesia juga mencatatkan total kontribusi (premi) yang tumbuh menjadi Rp3,7 triliun. Sementara itu untuk total aset sebesar Rp9 triliun. UUS Prudential Indonesia juga mencatatkan tingkat solvabilitas dari Dana Tabarru yang mencapai 1.630% serta tingkat solvabilitas dari Dana Perusahaan sebesar 7.975%. (*)

Suheriadi

View Comments

  • Agak aneh kalau kinerja keuangan baik dan metaih laba, namun dana/investasi pemegang polis turun dr pokok yg disetorkan, anggaplah coupon/bunga pengembangan nihil.

Recent Posts

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

37 mins ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

1 hour ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

13 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

14 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

16 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

18 hours ago