Categories: KeuanganNews Update

Prudential Indonesia Hadirkan Program Literasi ke 2.000 Anak di Papua

Jakarta – Bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional 2019, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mendeklarasikan komitmennya bersama UNICEF dan Pemerintah Kabupaten Supiori untuk melaksanakan Program Literasi Kelas Awal (Early Grade Literacy) seperti kemampuan baca, tulis dan hitung, untuk memajukan pendidikan anak-anak demi menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak di kawasan Indonesia Timur, khususnya di Kabupaten Supiori, Papua.

Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia menjelaskan, semangat pembangunan dengan menitik beratkan pada kemampuan mendasar seorang individu ini harus terus didukung sejak dini, diantaranya dengan melakukan perbaikan di lini utama sumber pendidikan anak yaitu rumah dan sekolah.

“Sejalan dengan fokus perusahaan “We DO Good” (komitmen untuk mewujudkan kebajikan dan memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan) melalui inisiatif Community Investment, Prudential ingin memastikan anak-anak di Papua, khususnya Kabupaten Supiori, Papua, mendapatkan pendidikan yang baik seperti anak-anak di wilayah lainnya. Program Literasi Kelas Awal menyasar 2.000 siswa kelas 1-3 SD di 40 sekolah dasar. Lebih dari itu, 4.000 orang tua juga akan mendapatkan pendampingan literasi dan pemahaman akan pentingnya pendidikan yang berkualitas,“ kata Nini di Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019.

Saat ini, penduduk Indonesia yang telah melek aksara mencapai 97,9%, namun masih ada sekitar 2,06% (3,4 juta orang) yang masih buta aksara. Sebanyak 28% dari jumlah tersebut merupakan penduduk di Papua.

Padahal, tingkat buta aksara di suatu wilayah menunjukkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) wilayah tersebut. Data UNICEF tahun 2018 menunjukkan, 5 dari 10 anak di Tanah Papua yang tinggal di daerah pinggiran dan pedalaman belum bisa membaca. Oleh karena itu, untuk memastikan kesejahteraan anak di masa mendatang, hak dasar anak atas akses ke pendidikan harus dipenuhi.

“Setiap anak berhak atas pendidikan. Literasi adalah fondasi bagi anak-anak untuk dapat memahami dunia di sekitar mereka. Ini adalah keterampilan mendasar bagi anak-anak untuk belajar. Ketika seorang anak dapat membaca dan menulis, pintu menuju pengetahuan dan pengalaman baru terbuka. UNICEF berterima kasih kepada para donor, seperti Prudential, yang bermitra dengan kami untuk membuat perbedaan dalam kehidupan anak-anak di Indonesia melalui Program Penguatan Literasi Kelas Awal. Ketika semua orang bisa membaca, maka seluruh komunitas akan dapat berkembang pesat,” tambah Try Laksono Harysantoso, Kepala Kantor UNICEF Papua dan Papua Barat.

Untuk mengakselerasi tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Supiori, program ini menyasar peningkatan literasi anak sejak dini, baik di rumah maupun sekolah.

Di rumah, orang tua merupakan tokoh pendidik pertama yang penting bagi anak, dan mereka pula yang memiliki peranan penting dalam mendukung anak untuk mengenyam pendidikan. Setelah cukup umur, anak dapat menerima pengajaran lebih luas melalui lembaga formal pendidikan yaitu sekolah.

Sekolah Dasar merupakan basis pendidikan pertama sehingga peningkatan mutu pendidikan dasar pada kualitas tenaga pengajar serta sarana sekolah seperti bahan pembelajaran untuk menyajikan pendidikan layak yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) diperlukan.

Permasalahan pendidikan, khususnya literasi kelas awal, harus disinergikan secara lintas sektor karena dengan memiliki literasi yang baik dimulai dari kelas 1-3 SD, anak dapat mudah memahami materi pelajaran, mampu meneruskan tingkatan pendidikan sekolahnya dan meraih cita-citanya.

“Pemerintah Kabupaten Supiori memiliki misi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui sektor pendidikan, karena kami yakin pendidikan merupakan langkah awal dalam membangun ekonomi dan kesejahteraan suatu daerah. Kehadiran Program Penguatan Literasi Kelas Awal yang diinisiasi oleh Prudential Indonesia bersama UNICEF ini dapat membantu membantu upaya prioritas pemerintah untuk memberantas buta aksara, khususnya di wilayah timur yang makin berkembang seperti di Kabupaten Supiori,” terang Jules Fitzgerald Warikar, Bupati Kabupaten Supiori. (*)

Apriyani

Recent Posts

Uang Beredar Tembus Rp9.175,8 Triliun per November 2024, Tumbuh 7 Persen

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tumbuh lebih tinggi pada November 2024. Posisi M2… Read More

4 mins ago

Bank Mandiri dan RSAB Harapan Kita Kolaborasi Perkuat Digitalisasi Sektor Kesehatan

Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transformasi digital di berbagai sektor strategis,… Read More

13 mins ago

80 Ribu Pekerja Kena PHK hingga Desember 2024, Terbanyak di Jakarta!

Jakarta – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih menghantam para pekerja di Indonesia. Data Kementerian… Read More

19 mins ago

Hasto Kristiyanto Dikabarkan jadi Tersangka KPK terkait Kasus Harun Masiku

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut telah menetapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia… Read More

2 hours ago

IHSG Kembali Dibuka di Zona Hijau ke Level 7.110

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (24/12) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

3 hours ago

Jelang Libur Nataru, Rupiah Diperkirakan Tetap Bertahan di Atas Rp16.000 per Dolar AS

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih berada di atas… Read More

4 hours ago