Moneter dan Fiskal

Proyeksi Penurunan Suku Bunga The Fed Batal Terwujud, OJK Ungkap Alasannya

Jakarta – Dewan Komisioner dan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menyatakan bahwa proyeksi penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) tahun ini kemungkinan besar tidak akan terwujud.

Dian menjelaskan bahwa salah satu faktor utama adalah kuatnya kinerja ekonomi negeri Paman Sam saat ini, yang semakin menguat setelah pelantikan presiden ke-47 AS, Donald Trump, baru-baru ini. Kinerja ekonomi yang solid tersebut telah berdampak pada peningkatan inflasi nasional.

“Jadi, ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga acuan itu mungkin nyaris tak ada. Paling cepat (pemangkasan suku bunga) perkiraannya barangkali dilaksanakan pada Juli (tahun ini),” ujar Dian dalam acara CEO Forum 2025 yang digelar Perbanas dan IBI, di Grand Ballroom I, Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2025.

Baca juga: The Fed Beri Sinyal Perlambat Pemangkasan Suku Bunga, Bos Bank Mandiri Bilang Begini

Lebih lanjut, Dian menyebut bahwa ekonomi global saat ini tengah memasuki masa ketidakpastian yang lebih besar. Pemerintah dan pelaku ekonomi di berbagai negara tidak lagi dapat sepenuhnya mengandalkan kesepakatan global seperti ketentuan-ketentuan WTO atau regulasi perekonomian internasional lainnya.

“Kita tak bisa lagi membaca ketentuan WTO, ketentuan international harassment. Namun, kita sekarang lebih mendengarkan Donald Trump itu menyampaikan visi misinya kira-kira akan ke mana,” tegas Dian.

Baca juga: Analis Sebut Pemangkasan Suku Bunga BI Berikan Dampak Positif ke Perbankan

Menurutnya, langkah antisipasi yang dapat diambil oleh pemangku kebijakan maupun pelaku usaha adalah dengan memerhatikan isu-isu kebijakan investasi, perdagangan, dan industri. Ketidakpastian ekonomi global turut memengaruhi domestik, misalnya melalui peningkatan capital outflow dan tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Tantangan Target Pertumbuhan Ekonomi

Di sisi lain, Dian juga mengakui bahwa target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 8 persen per tahun menjadi tantangan besar bagi seluruh pemangku kebijakan dan pelaku jasa keuangan.

“Apapun yang terjadi di perbankan tentu akan berpengaruh terhadap skala pertumbuhan ekonomi yang kita bisa capai. Begitu pula kebalikannya, apapun kebijakan pemerintah yang bisa berpengaruh ke perbankan juga perlu kita antisipasi,” tukasnya. Steven Widjaja

Yulian Saputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

3 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

3 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

4 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

5 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

5 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

6 hours ago