Jakarta – Obligasi II BRI Finance Tahun 2023 yang diterbitkan PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 342%. Hal ini dinilai sebagai cerminan kepercayaan investor terhadap BRI Finance, dan optimisme pasar pembiayaan seiring ekonomi Indonesia yang kian pulih.
Direktur Operasional BRI Finance Willy Halim Sugiardi mengatakan oversubscribed menunjukkan tingginya minat pasar terhadap Obligasi II BRI Finance Tahun 2023, dan kepercayaan investor terhadap pertumbuhan berkesinambungan perseroan saat ini maupun masa yang akan datang.
Terutama keberhasilan BRI Finance melakukan transformasi bisnis untuk memperbesar portofolio pembiayaan konsumer, di tengah semakin ketatnya persaingan di industri pembiayaan. Adapun 3 besar investor yang meminati Obligasi II BRI Finance Tahun 2023, yaitu sektor perbankan, asuransi dan aset manajemen.
“Kondisi oversubscribed ini boleh dibilang mencerminkan tingkat kepercayaan investor yang semakin tinggi atas prospek bisnis pembiayaan di Indonesia seiring dengan semakin pulihnya perekonomian Indonesia. Termasuk tren penjualan otomotif yang cenderung meningkat,” kata Willy dalam keterangan resmi, Jumat 7 Juli 2023.
Baca juga: Diakuisisi BRI, Danareksa Investment Berganti Nama jadi BRI Manajemen Investasi
Willy menjelaskan dengan suntikan modal yang didapat dari obligasi, pendanaan perseroan pun akan semakin terdiversifikasi. Dia merinci, seluruh dana hasil penawaran umum obligasi, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan untuk memperkuat struktur pendanaan perseroan berdasarkan izin usaha dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Di mana seluruh dana akan digunakan untuk ekspansi bisnis pembiayaan di segmen konsumer (multiguna).
“Ini juga bagian dari strategi perseroan dalam penerapan manajemen risiko di tengah volatilitas pasar saat ini. Dengan penggunaan dana obligasi yang ditujukan untuk ekspansi pembiayaan khususnya di segmen konsumer, tentu saja akan membuat produk yang ditawarkan semakin kompetitif,” ujarnya menekankan.
Selain itu, perseroan pun memperkuat komitmen menjaga kepercayaan investor dengan senantiasa menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, sehingga mendukung pertumbuhan kinerja BRI Finance secara berkelanjutan dan sehat.
Menurut Willy, manajemen perseroan akan menjalankan strategi yang telah ditetapkan antara lain perluasan jaringan kerja, simplifikasi proses, penguatan manajemen risiko, implementasi joint financing, dan penguatan sinergi Referral BRI Group.
“Hal ini sejalan dengan aspirasi perseroan menjadi leading multifinance dengan total asset di atas Rp10 triliun pada 2024,” pungkasnya.
Baca juga: Emiten Hary Tanoe Terbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Target Raup Rp1,7 T
Sebelumnya, BRI Finance menggelar penawaran umum Obligasi II BRI Finance Tahun 2023 pada 4 Juli hingga 6 Juli 2023 dengan target penghimpunan dana sebanyak-banyaknya Rp500 miliar.
Perseroan menerbitkan Obligasi dalam dua Seri, yaitu Seri A dengan jumlah pokok Obligasi yang ditawarkan sebesar Rp197 miliar, dan tenor 370 hari kalender sejak Tanggal Emisi dengan tingkat bunga tetap sebesar 5,85% per tahun, dan Seri B dengan jumlah pokok Obligasi yang ditawarkan sebesar Rp303 miliar, dan tenor 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,40% per tahun. Penawaran awal Obligasi dimulai pada 14-21 Juni 2023, dengan rencana dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Juli 2023. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More