Keuangan

Prospek Pembiayaan Alat Berat Masih Menjanjikan, Ini Pendorongnya

Jakarta – Bisnis pertambangan di Indonesia masih menjanjikan meskipun terjadi fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian global. Terutama di industri pertambangan batubara, proyeksi di tahun 2024 dari sisi permintaan ekspor masih cukup baik.

Di sisi konsumsi domestik juga diproyeksikan menguat dikarenakan pemulihan ekonomi pasca Pemilu 2024, serta ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil masih sangat tinggi. Hal ini memberikan dampak positif bagi prospek perusahaan yang bergerak di layanan pembiayaan untuk alat-alat berat.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan alat-alat berat mengalami pertumbuhan sebesar 15,25 persen yoy pada Oktober 2023, dengan outstanding piutang mencapai Rp41,92 triliun. OJK mencatat porsi pembiayaan alat berat hanya mengambil andil sebesar 8,56 persen dari total piutang pembiayaan.

Baca juga: Begini Jurus Jitu SG Finance Jaga Konsistensi Bisnis

Pertumbuhan pembiayaan segmen alat berat sangat bergantung pada kondisi pertumbuhan ekonomi dan harga komoditas internasional, di mana harga komoditas batu bara masih fluktuatif.

Meski demikian, SG Finance, salah satu perusahaan pembiayaan di Tanah Air, meyakini perekonomian domestik masih menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup baik. Begitu pula dengan harga komoditas internasional batu bara diyakini masih akan stabil.

Selain itu, pada tahun politik 2024 ini pembiayaan harus mempersiapkan kemungkinan adanya perubahan kebijakan perekonomian, baik moneter maupun fiskal yang berpengaruh pada tingkat suku bunga pendanaan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan debitur.

Di tahun 2024, SG Finance secara total menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp2 triliun, di mana strategi bisnis yang ditempuh, yaitu dengan melakukan penyaluran pembiayaan ke segmen yang telah menjadi keahlian perusahaan, yaitu pada segmen transportasi dan heavy equipment di sektor industri pertambangan batu bara.

Baca juga: Nasib Industri Multifinance Usai OJK Cabut Izin 6 Perusahaan Pembiayaan

Untuk mengurangi konsentrasi industri SG Finance telah melakukan diversifikasi portofolio pembiayaan yang tidak terkonsentrasi hanya pada sektor komoditas khususnya batu bara, yang telah dilakukan secara bertahap pada tahun sebelumnya.

Masih dalam upaya memperluas potensi pasar, SG Finance akan menambah rekanan dealership baru di luar grup usaha untuk alat berat dan kendaraan tambang maupun non-tambang di daerah pengembangan baru yaitu Palembang, Pekanbaru, dan Lampung (Regional Sumatra). (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

17 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

17 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

17 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

19 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

19 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

22 hours ago