Categories: Keuangan

Prospek Bisnis Asuransi Dinilai Masih Menjanjikan

Jakarta–Sampai beberapa tahun ke depan, prospek bisnis asuransi di Indonesia dinilai masih sangat menjanjikan. Hal ini mengingat jumlah penduduk Indonesia sangat besar, atau sekitar 250 juta jiwa. Sementara dari sisi angka penetrasi industri asuransi masih minim.

Anggota Pengawas Dewan Asuransi Indonesia  Harry H. Diah mengatakan, kendati demikian industri asuransi Indonesia harus juga bersiap menghadapi sejumlah tantangan termasuk perubahan orientasi pasar.

Ia mengingatkan bahwa dalam  beberapa tahun ini ada perubahan di pasar, yakni dari generasi yang dilahirkan sebelum tahun 1970-an menjadi generasi yang kini berusia 30-35 tahun, masih single atau keluarga kecil dan muda.

“Jadi prospeknya adalah mereka yang lebih terpelajar, memiliki cukup uang, dapat menerima dan tertarik dengan asuransi serta memiliki kepedulian dengan asuransi. Tetapi mereka ini yang kebanyakan berasal dari kelompok middle class dan middle lower, memiliki kecenderungan untuk membeli yang simpel, dengan cara yang cepat, premi yang murah. Mereka ini ingin tahu perhitungannya, benefit yang akan mereka dapatkan, dan sedikit menekankan hubungan personal atau lebih akrab,” kata Harry dalam keterangan persnya, Rabu, 21 Oktober 2015.

Ia mengungkapkan secara umum industri asuransi di Indonesia mencatat perkembangan bisnis yang bagus di tahun 2014. Terlebih, jika memperhatikan pertumbuhan ekonomi di tahun lalu yang sebesar 5,02%.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pertumbuhan premi asuransi nasional juga tergolong tinggi. Bahkan, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan premi di tahun sebelumnya.

“Jadi, pertumbuhan yang ada akan sangat bergantung kepada para pelaku bisnis di industri asuransi unduk dapat menggapai pasar individu untuk membeli proteksi asuransi jiwa,” tandasnya.

Berdasar data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), per Desember 2014 industri asuransi jiwa membukukan pendapatan premi sebesar Rp167,76 triliun, naik 33,3% dibanding periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp125,82 triliun.

Sementara itu untuk asuransi umum, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), secara nasional industri asuransi umum meraup premi sebesar Rp55,1 triliun, tumbuh 17,98% dibanding tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp46,7 triliun.

Pertumbuhan premi yang tinggi ini diharapkan dapat terus dijaga, mengingat angka pentrasi asuransi di Indonesia masih rendah. Berdasar data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai akhir 2014, angka penetrasi asuransi komersial hanya 1,74%.

Angka tersebut merupakan perbandingan antara total premi bruto asuransi terhadap perdapatan domestik bruto (PDB). Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, memang ada peningkatan penetrasi karena pada tahun 2013 penetrasi asuransi berada di angka 1,65%. (*) Dwitya Putra

Paulus Yoga

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

3 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

3 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

5 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

5 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

6 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

7 hours ago