Jakarta – Proses merger antara PT Bank Dinar Tbk dan PT Bank Andara masih terus berlangsung. Ditargetkan pada akhir tahun ini proses peleburan dua bank yang menyandang status sebagai bank umum kegiatan usaha (BUKU) I itu dapat rampung dilaksanakan.
Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie mengatakan, rencana merger tersebut diawali dengan masuknya Apro Financial Co.Ltd., ke struktur kepemilikan saham Bank Dinar.
Perusahaan financial asal Korea itu langsung menggenggam kepemilikan sebesar 77,38% saham di Bank Dinar melalui proses right issue.
“Merger dengan Bank Andara masih on,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa , 11 Juli 2017.
Sebagai catatan, aksi korporasi yang sudah dilangsungkan pada awal tahun ini, Bank Dinar mendapatkan dana segar sebesar Rp691 miliar. Hendra menjelaskan dengan adanya akuisisi ini, modal perusahaan akan semakin kuat sehingga perseroan siap masuk ke kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II.
Masuknya investor strategis asal Korea Selatan, Apro Financial Co.Ltd. ke Bank Dinar bukanlah tanpa alasan. Dengan dalih ingin menggabungkan dua lembaga perbankan beraset mini, langkah Apro akhirnya berjalan mulus di meja regulator.
Hendra menuturkan setelah rencana penggabungan dengan Bank Andara rampung, kedua entitas akan menjadi satu entitas bisnis dengan nama baru. Tidak hanya itu, segmen bisnis yang bakal digarap juga akan mengalami perubahan.
Jika sebelumnya penyaluran kredit Bank Dinar berfokus pada sektor usaha kecil dan menengah atau small medium enterprises (SME) dan Bank Andara berfokus pada segmen bisnis konsumer. Maka dengan entitas bisnis baru perseroan akan menggarap dua sektor tersebut ditambah beberapa segmen baru. (*)
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More