Jakarta–Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) mengeluhkan adanya rencana aksi demo pada 2 Desember 2016, karena membuat penjualan properti di Jakarta menjadi turun.
Ketua Umum REI Eddy Hussy mengatakan, aksi demo yang berlangsung di Jakarta sedikit banyak berdampak negatif ke industri properti, terlihat dari penjualan yang mengalami penurunan dibandingkan Oktober 2016.
“Penjualan turun karena kepastian keamanan maupun politik menjadi pukulan bagi pembeli terhadap properti. Data pasti penurunan belum ada, tapi saya dapat laporan dari anggota terutama di DKI Jakarta,” kata Eddy, di acara CEO Forum Jakarta, Kamis, 24 November 2016.
(Baca juga: Wacana Demo 2 Desember Berpotensi Ganggu Pasar Keuangan)
Menurut Eddy, pembeli properti di Jakarta rata-rata untuk investasi jangka menengah dan panjang, sehingga jika situasi lapangan tidak kondusif maka masyarakat akan menunda atau batal membeli properti.
“Ini mau ada lagi rencana demo 2 Desember 2016, ini sudah pasti orang tidak membeli (properti) karena mereka hati-hati dulu melihat kondisi di lapangan,” tutur Eddy.
Eddy berharap pemerintah dapat mengatasi berbagai kondisi di lapangan dengan cepat, agar keamanan dan kenyamanan berinvestasi di Jakarta tetap terjaga dengan baik.
“Kami harapkan semuanya kondusif karena ini penting bagi pertumbuhan ekonomi kita dan keamanan sangat berpengaruh terhadap sektor properti,” tutupnya. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More