News Update

Program Super Untung BTN Raup DPK Ritel Rp1,2 Triliun

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus memacu peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan menggelar roadshow lewat Program Super Untung Jaman Now. Sejak dirilis awal Desember 2017 lalu, program Super Untung Jaman Now berhasil meraup DPK ritel mencapai Rp1,2 triliun.

“Pertumbuhan DPK Bank BTN tercatat sebesar 20,45 persen diatas rata-rata industri perbankan pada 2017 lalu yang hanya mencapai 9,80 persen,” ujar Direktur Bank BTN, Budi Satria dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu, 18 Februari 2018.

Program Super Untung Jaman Now merupakan salah satu strategi emiten Bursa Efek Indonesia yang berkode saham BBTN ini untuk meningkatkan DPK Ritel, yang mencatatkan pertumbuhan signifikan di awal tahun ini.

Sebagai catatan, dengan jumlah penabung mencapai sekitar 7,5 juta nasabah, DPK Ritel BTN yang terdiri dari produk Tabungan BTN Batara, Tabungan BTN Prima, Tabungan BTN eBataraPos, dan Deposito ritel per 14 Februari 2018, meningkat sekitar 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp51,38 triliun.

Adapun khusus program Super Untung Jaman Now, Bank BTN berhasil menggaet 872 rekening jauh dari target yang dipatok pada awal peluncuran program pada Desember 2017 lalu sebesar 500 rekening. Seiring penambahan jumlah rekening, jumlah tabungan Batara yang berhasil diraup mencapai Rp1,2 triliun.

“Kami optimistis bisa mengejar target pertumbuhan DPK 2018 sebesar 19-22 persen,” ucap Budi.

Menurut Budi, setelah sukses menggelar roadshow di Jakarta, Bekasi, Serpong dan Surabaya, Bank BTN mengadakan aktivasi Program Super Untung Jaman Now di Paragon Mall, Semarang dan E Walk Mall Balikpapan, serta dalam waktu dekat rencananya akan digelar di Medan, Sumatera Utara.

Selama event berlangsung di kota-kota tempat roadshow digelar, perseroan memberikan penawaran khusus, dengan menabung sebesar Rp111 juta, penabung bisa langsung membawa pulang iPhone X, tabungan gratis Rp68.000. “Dengan roadshow, kami bisa berinteraksi langsung nasabah potensial untuk bergabung dengan program ini,” katanya.

Sementara itu, khusus di Semarang, Jawa Tengah jumlah DPK yang dimiliki per 14 Februari 2018 mencapai sekitar Rp2,2 triliun, melonjak 91 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana saat ini jumlah penabung DPK ritel wilayah tersebut mencapai 404.528 rekening.

Sedangkan di Balikpapan, pertumbuhan saldo DPK ritel sekitar 29 persen atau sekitar Rp418,3 miliar per 14 Februari 2018 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan jumlah rekening mencapai 49.349 akun.

“Kedua kota ini berpotensi memberikan tambahan DPK ke Bank BTN karena memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif dan demografi masyarakat yang sesuai dengan program ini, yaitu nasabah yang memiliki nilai dana yang besar, namun menyukai barang kekinian sebagai bentuk apresiasi selain bunga tabungan tentunya,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

7 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

7 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

9 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

9 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

11 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

11 hours ago