Jakarta – Kabar mengenai adanya rasionalisasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah meresahkan para PNS. Terkait hal tersebut, Ketua Umum Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Zudan Arif Fakhrullah meminta seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di tanah air tidak lagi khawatir. Sebab, ujar Zudan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menegaskan bahwa yang terjadi adalah rasionalisasi alamiah melalui pertumbuhan negatif atau negative growth.
Zudan menjelaskan, misalnya, terjadi pensiun 100 ribu PNS, maka pengangkatan baru cukup 40 ribu atau tidak lebih dari 50%-nya. “Jadi, ini yang disebut dengan negative growth pertumbuhannya negatif. Sehingga secara alamiah PNS kita akan berkurang,” kata Zudan.
“Jika setiap tahun jumlah PNS berkurang karena pensiun alamiah itu 300 ribu, hanya diisi 60 ribu atau 100 ribu orang, maka dalam waktu 4-5 tahun ke depan jumlah anggaran negara akan berkurang cukup besar. Sehingga efisiensi bisa dilakukan secara alamiah” tambahnya.
Sesuai info dari Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), dalam lima tahun ke depan jumlah PNS yang akan pensiun mencapai 700 ribu orang. Sementara jumlah PNS saat ini mencapai sekitar 4,4 juta orang.
Terkait rasionalisasi PNS, Zudan juga menjelaskan bahwa Presiden berharap, para PNS dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) merubah pola pikir, dari pola pikir lama menuju pola pikir yang baru, yang didalamnya harus ada paradigma bahwa saat ini sedang terjadi persaingan yang ketat. Untuk itu, lanjutnya, di dalam semua pergerakan PNS itu harus ada unsur efisien, harus ada unsur kompetisi yang terus-menerus sehingga kualitasnya harus ditingkatkan secara terus menerus.
“Presiden menekankan kembali, seluruh ASN itu membangun motivasi internal, motivasi dirinya dibangkitkan, untuk bekerja dengan baik, lebih disiplin, bekerja lebih keras, mengeluarkan semua energi yang dimiliki” pungkasnya.(*)
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More