Nasional

Program Magister Manajemen Binus Business School Catat Kenaikan Peringkat Global

Jakarta - Program Magister Manajemen BINUS Business School (BBS) mencatat kenaikan peringkat global dari posisi 201-205 pada 2025 menjadi 151-200 pada 2026 dalam pemeringkatan QS Global MBA Rankings 2026. 

Adapun di tingkat Asia, BBS naik peringkat dari posisi 30 menjadi 23, dari total 70 program yang dinilai. Kenaikan signifikan ini memperkuat reputasi BBS sebagai sekolah bisnis asal Indonesia yang konsisten meningkatkan mutu dan daya saingnya di kancah global.

Hasil QS Global MBA Rankings 2026 juga menilai, BBS berhasil meraih posisi tertinggi di antara sekolah-sekolah bisnis di Indonesia, dengan pencapaian sebagai satu-satunya yang masuk dalam jajaran 200 besar dunia

Baca juga: Begini Dukungan Kredit Pintar untuk Pendidikan di Bandar Lampung

Rektor BINUS University, Nelly mengatakan, pencapaian ini mencerminkan komitmen BINUS University dalam menghadirkan pendidikan berkelas dunia dan relevan dengan kebutuhan industri. 

“Kami bangga sekaligus bersyukur BINUS Business School kembali menegaskan posisinya sebagai Business School dengan program MBA terbaik di Indonesia, sekaligus naik peringkat ke 151–200 global dan peringkat 23 di Asia dalam QS Global MBA 2026,” ujarnya, di Jakarta, Jumat, 19 September 2025.

Nelly menegaskan hal ini sejalan dengan visi BINUS 2035 untuk menjadi A World-class University yang memberikan dampak nyata bagi Nusantara dan dunia.

Pengakuan Dunia terhadap BBS

Sementara itu, Dekan BINUS Business School Master Program, Asnan Furinto menambahkan, peningkatan peringkat ini merupakan pengakuan dunia terhadap kualitas program S2 Bisnis dan Manajemen BINUS Business School. 

“Kami percaya pendidikan bisnis harus relevan, adaptif, dan berorientasi global. Penghargaan ini semakin memotivasi kami untuk melahirkan pemimpin bisnis yang berintegritas, inovatif, dan siap menghadapi tantangan era digital,” bebernya.

Baca juga: Perkuat Mutu Pendidikan, BNI Hadirkan Sertifikasi TOEIC untuk Guru NTB

Indikator Penilaian QS

Dalam penilaian pemeringkat tersebut, QS menilai program MBA dari berbagai universitas di dunia berdasarkan lima indikator utama:

  • Employability (40%): Reputasi lulusan di mata perusahaan global dan tingkat keberhasilan memperoleh pekerjaan setelah lulus.
  • Value for Money (20%): Tingkat return on investment dari segi biaya kuliah, kenaikan gaji, dan kemajuan karier.
  • Alumni Outcomes (15%): Kontribusi lulusan sebagai pemimpin, wirausahawan, atau inovator di bidangnya.
  • Thought Leadership (15%): Kekuatan reputasi akademik, publikasi riset, dan kualitas dosen.
  • Diversity (10%): Rasio persebaran gender dan negara asal mahasiswa serta dosen.

BBS mencatat skor tinggi dalam indikator employability dan diversity, menegaskan kepercayaan industri global terhadap lulusannya sekaligus komitmen menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.

Page: 1 2

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Perbanas Beberkan 5 Jurus Hadapi Ketidakpastian Global

Poin Penting Ketidakpastian ekonomi global berada pada level tertinggi dalam lebih dari satu dekade, dipicu… Read More

5 mins ago

ADB Kucurkan Pinjaman USD500 Juta untuk Perkuat Pendidikan dan Perlindungan Sosial RI

Poin Penting ADB memberi pinjaman USD500 juta untuk mendukung reformasi pendidikan, kesehatan, keterampilan, dan perlindungan… Read More

15 mins ago

60 Juta Warga Indonesia Aktif di Sosmed, MMA Bagikan Tips Optimalkan Social Commerce

Poin Penting Indonesia memiliki potensi besar social commerce, dengan 60 juta pengguna media sosial dan… Read More

2 hours ago

HUT KPR ke-49, BTN Salurkan 5,7 Juta Rumah bagi Rakyat Indonesia

Poin Penting BTN telah menyalurkan KPR untuk 5,7 juta rumah selama 49 tahun, dengan total… Read More

3 hours ago

Perusahaan Sekuritas Dibobol, Bank Mega Beri Saran Ini

Poin Penting Bank Mega menyoroti kerentanan instruksi pencairan dana karena bank hanya menerima instruksi dari… Read More

4 hours ago

Perbanas Minta Pemerintah Terapkan Strategi Dual Track Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Poin Penting Pemulihan ekonomi 2026 diperkirakan lambat akibat turunnya daya beli—terutama pada kelas menengah–atas dan… Read More

5 hours ago