Sharia Insight

Program “Kita Tajir Bareng” Diharapkan Gairahkan UMKM

Jakarta – Tajir berkolaborasi dengan Wardah merancang program “Kita Tajir Bareng” bagi para pelaku UKM/UMKM muslim Indonesia untuk berkontribusi membangkitkan ekonomi nasional berbasis lokal melalui sistem ekonomi syariah.

“Kita Tajir Bareng sebetulnya direncanakan akan dilangsungkan mulai Maret 2020, tapi ada banjir di lokasi yang sudah kita booking, kemudian ada covid-19. Karena ada himbauan physical distancing, maka program kita rancang ulang disesuaikan dengan kondisi sekarang,” kata Tito Maulana, Co-Founder Tajir & Ketua Komite Tetap Bidang Keuangan Kadin DKI Jakarta, Rabu, 1 Juli 2020.

Dalam acara ini diharapkan banyak UKM/UMKM untuk bergabung, secara bertahap. Untuk perdana ditargetkan antara 200-300 UKM/UMKM dapat ikut dalam program Kita Tajir Bareng 2020.

Program ini membuka pendafaran bagi para pelaku UKM/UMKM muslim sebanyak-banyaknya untuk kemudian dikurasi dan diikutsertakan dalam program pelatihan dan pembinaan yang nantinya akan bermuara pada akses permodalan.

Pelatihan dan pembinaan meliputi konsep, model, hingga optimalisasi bisnis dalam memperbesar peluang pemasaran melalui ekosistem terintegrasi di bawah payung Tajir. Program pelatihan akan dilakukan secara online bekerjasama dengan Sekolah Digital Bisnis Indonesia (SDBI). Rangkaian pelatihan dan pembinaan, insyaAllah akan bermuara pada akses permodalan usaha.

Kita Tajir Bareng sendiri merupakan langkah kedua dari rangkaian gerakan muamalah ekonomi syariah Tajir, di mana sebelumnya telah dibuka melalui kegiatan Takjub Akbar pada 19 Januari 2020.

Melalui rangkaian program yang berfokus pada pengembangan ekonomi syariah ini, Tajir berharap dapat ikut berkontribusi kepada Tanah Air dalam menanamkan optimisme di tengah pandemi.

PT Jalan Setelah Hijrah menghadirkan Tajir yang merupakan gerakan muamalah kolaboratif yang mengajak para saudara seiman yang telah berkecimpung di dunia usaha, baik sebagai pelaku usaha maupun profesional Muslim sukses, untuk memberi pembekalan serta permodalan kepada kaum muslimin yang telah maupun dalam proses berhijrah.

Ekosistem Tajir mengacu pada penguatan ekonomi umat melalui perwujudan muamalah, yakni bisnis syarii. Tajir berupaya menjawab tantangan polemik sosial yang dihadapi para pejuang hijrah secara umum khusus nya milenial, terutama pada sektor ekonomi. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

3 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

8 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

9 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

10 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

10 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago