News Update

Program Ketahanan Pangan Perlu Dukungan Industri Pupuk

Jakarta–Program Ketahanan Pangan yang diusung pemerintah perlu memerhatikan berbagai aspek untuk mendongkrak produksi pangan nasional. Peningkatan produktivitas komoditas pangan strategis nasional, seperti beras dan jagung bisa terealisasi berkat dukungan kebijakan pupuk.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), Pending Dadih Permana mengungkapkan, bahwa produksi beras dan jagung masing-masing meningkat 5 persen dan 18 persen dalam 2 tahun terakhir. “Industri pupuk harus berkembang. Sudah keniscayaan jika mau akselerasi produksi pertanian harus ditopang industri pupuk yang bagus,” ujar Dadih dalam Seminar “Kinerja Kedaulatan Pangan dan Pemupukan Nasional” di Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2017.

Menurutnya, pupuk menjadi salah satu input produksi yang harus diperjuangkan. Selain pupuk, ketersediaan benih unggul dan alat mesin pertanian juga menjadi faktor.

Peneliti Senior Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Achmad Suryana, menambahkan, saat ini penggunaan Pupuk Urea, SP36 dan KCl sudah efisien di sebagian besar propinsi di Indonesia. “Di samping itu juga sudah kurang responsif kenaikan harganya. Artinya harga tidak lagi menjadi penentu utama bagi petani dalam membeli dan menggunakan pupuk,” katanya.

Pencapaian produktivitas komoditas pangan strategis nasional yang dalam beberapa tahun terakhir ini merupakan rekor tersendiri.

Sementara itu, Kepala Balai Penelitian Tanah Kementan, Husnain mengatakan, pemupukan berimbang dapat menyumbang lebih dari 20 persen peningkatan produksi hasil pangan. Data ini didukung oleh berbagai penelitian terdahulu.

“Efektivitas penerapan pupuk berimbang dapat tercapai bila diperhatikan faktor-faktor penentu seperti status hara tanah dan teknik pemupukannya,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, Koeshartono menambahan, pihaknya mendukung Program Ketahanan Pangan melalui jaminan pasokan pupuk siap pakai dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Serta menyalurkan pupuk hingga ke seluruh pelosok tanah air, dan untuk mengatasi melayani daerah terpencil  yang sulit dijangkau.

“Pupuk Indonesia menambah gudang penyangga dan menyediakan sarana transportasi untuk ke kios remote serta menginvertarisir kebutuhan pupuk yang akan ditangani di wilayah terpencil, sehingga pendistribusian pupuk bersubsidi ini bisa memenuhi kaidah 6 Tepat yaitu tepat waktu, jenis, lokasi, jumlah, mutu dan harga,” tutupnya. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Usai Bertemu Komdigi, Pengembang Koin Jagat Ubah Format Permainan

Jakarta — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo mengungkapkan, pihaknya telah menerima berbagai laporan baik dari… Read More

4 hours ago

Pemerintah Optimis Konsumsi Domestik Dorong Stabilitas Ekonomi RI

Jakarta – Di tengah ketidakpastian geopolitik dan perlambatan ekonomi dunia, pemerintah optimis konsumsi domestik tetap… Read More

4 hours ago

AFI Rilis AXA Long Term Life Protector, Ini Solusi yang Ditawarkan

Jakarta - PT AXA Financial Indonesia (AFI) resmi meluncurkan AXA Long Term Life Protector, sebuah… Read More

5 hours ago

Bank Jago Syariah Siapkan Gebrakan Baru Tahun Ini, Nih Bocorannya

Jakarta - PT Bank Jago Tbk atau Bank Jago terus mengembangkan inovasi di sektor keuangan… Read More

5 hours ago

Biden Atau Trump, Siapa Yang Berjasa Atas Gencatan Senjata Gaza?

Joe Biden mengklaim timnya lah yang merundingkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Namun Donald Trump… Read More

5 hours ago

Reaksi Pemimpin Dunia usai Tercapainya Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza

Jakarta – Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang akan berlaku mulai Minggu, 19… Read More

5 hours ago