Jakarta – Belakangan, fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang marak terjadi di dunia kerja menambah tugas pemerintah untuk menekan angka pengangguran di Tanah Air. Salah satu upayanya dengan program Kartu Prakerja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2022, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,42 juta orang. Jumlah ini mengalami lonjakan dibandingkan pada Februari 2022 sebanyak 8,40 juta orang.
Menangapi hal tersebut, Kepala Komunikasi Manajemen Kartu Prakerja William Sudhana mengatakan, salah satu alasan mendasar sulitnya para pencari kerja memperoleh pekerjaan adalah kemampuan (skill) yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar kerja.
“Di sini, pemerintah hadir melalui program Kartu Prakerja sebagai program skilling, reskilling dan upskilling untuk masyarakat agar bisa memiliki kompetensi yang relevan dan dibutuhkan pasar kerja saat ini,” ujarnya saat dihubungi Infobanknews, dikutip 16 Juli 2023.
Baca juga: Ini Dia Cara Cairin Insentif Rp4,2 Juta Kartu Prakerja Lewat E-Wallet
Menurutnya, sesuai dengan visi Indonesia 2045, kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Indonesia menjadi sangat penting, sehingga setiap orang perlu untuk belajar sepanjang hidup.
“Prakerja yang melayani masyarakat dari usia 18-64 tahun atau selepas dari pendidikan formal menjadi relevan untuk peningkatan kualitas SDM,” jelasnya.
Perihal, apakah selepas mengikuti program Kartu Prakerja orang tersebut masih menganggur atau tidak, kata dia, ada banyak faktor eksternal yang dibutuhkan untuk seseorang bisa diterima kerja.
“Tidak hanya memiliki hard skill saja, tetapi ada kualitas interview, pembawaan diri, kualitas CV dan lain-lain. Dengan memiliki kompetensi dan sertifikat akan membantu mereka lebih percaya diri dan bersaing,” bebernya.
Sementara itu, berdasarkan survei Manajemen Program pelaksana Kartu Prakerja bekerja sama dengan Cyrus Network pada 2021 silam, survei menemukan terjadi penurunan angka pengangguran sebesar 16,2% setelah peserta mengikuti program pelatihan Kartu Prakerja.
Survei sendiri dilakukan terhadap penerima program prakerja dari gelombang 1-11. Dari 16,2%, sebanyak 13% di antaranya para peserta bertransformasi menjadi wirausaha dan sebagian sisanya 3,2% menjadi karyawan atau bekerja di perusahaan.
Pendaftaran Prakerja Gelombang 57
Pendaftaran Kartu Prakerja kini sudah memasuki gelombang 57, yang telah dibuka pada Jumat, 15 Juli 2023. Kabar tersebut sebagaimana disampaikan pada melalui akun resmi Instagram resmi Kartu Prakerja, prakerja.go.id.
Baca juga: Peserta Prakerja dari Kelompok Perempuan Melonjak 55% di 2023
“GELOMBANG 57 DIBUKA! Udah klik “Gabung Gelombang” belum nih sob di dashboard Prakerja kamu?,” tulis @prakerja.go.id dikutip Sabtu (15/7).
“Bagi kamu yang belum daftar, langsung daftar dulu secara mandiri di www.prakerja.go.id supaya kamu #JadiBisa ikut gelombang seleksi Sob!,” lanjutnya.
Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More