Moneter dan Fiskal

Profil Eko Darmanto, Pejabat Bea Cukai yang Suka Pamer Harta 

Jakarta – Pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menjadi sorotan publik karena memamerkan gaya hidup mewah di media sosial. 

Adalah Eko Darmanto, yang merupakan Kepala Kantor Bea dan Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dia diketahui suka memamerkan kekayaannya di media sosial @Eko_Darmanto_BC. Mulai dari mobil antik, motor gede (moge) hingga pesawat Cessna.  

Menanggapi anak buahnya yang kerap pamer harta tersebut, Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani mengaku sudah memanggil Eko Darmanto untuk melakukan pemeriksaan awal dan membentuk tim investigasi. Kemudian, pihak yang bersangkutan akan segera dibebastugaskan dari jabatannya.

“Kami akan membentuk tim investigasi dan akan segera melakukan pembebasan tugas supaya ini bisa diperiksa dengan lebih leluasa,” ujar Askolani dikutip Kamis, 2 Maret 2023.

Profil Eko Darmanto

Berdasarkan penelusuran di situs resmi Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto mulai menjabat sebagai Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta sejak April 2022. Sebelumnya, Eko pernah menjabat sebagai kepala kantor Bea Cukai Purwakarta, Jawa Barat.

Eko juga pernah menjadi Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A2 Jambi pada 2011. Setahun kemudian, dia sempat dipercaya sebagai Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil DJBC Jatim I dan pada 2015 hingga 2018, ia menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Narkotika, pada direktorat yang sama di Jakarta.

Kekayaan Eko Darmanto

Eko melaporkan kekayaannya ke LHKPN pada 15 Januari 2022 untuk periode 2021. Harta Eko tercatat menyentuh Rp15,7 miliar. Sementata utangnya Rp9 miliar, sehingga total hartanya Rp6,7 miliar di 2021.

Kekayaannya tersebut berasal dari tanah dan bangunan senilai Rp12,5 miliar yang berada di Malang dan Jakarta Utara. 

Kemudian, alat transportasi dan mesin senilai Rp2,9 miliar. Rinciannya, BMW 2018 seharga Rp850 juta, Mercedes Benz 2018 senilai Rp600 juta, Jeep Willys 1944 seharga Rp150 juta, Chevrolet Bell Air 1955 senilai Rp200 juta,  dan Toyota Fortuner 2019 senilai Rp400 juta.

Kemudian, ada juga Mazda 2019 seharga Rp200 juta, Fargo Dodge 1957 senilai Rp150 juta, Chevrolet Apache 1957 Rp200 juta, dan Ford Bronco 1972 seharga Rp150 juta. 

Aset lainnya senilai Rp100 juta. Kas setara kas sebesar Rp238 juta, dan utang Rp9 miliar.

Galih Pratama

Recent Posts

Genjot Pertumbuhan Kredit Pensiun, Bank Capital Gandeng BCA Digital

Poin Penting Bank Capital menggandeng BCA Digital untuk mengembangkan dan menyalurkan kredit ke segmen pensiunan.… Read More

7 hours ago

Pengacara Babay Parid Wazdi Tegaskan Dakwaan JPU Kabur dan Salah Orang

Poin Penting Kuasa hukum Babay Parid Wazdi menyatakan dakwaan JPU terkait kredit Sritex kabur dan… Read More

8 hours ago

Arief Mulyadi Leader Bertangan Dingin PNM Sabet CEO of The Year 2025 Infobank

Poin Penting Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM Cetak Prestasi Besar! Dinobatkan CEO The Year 2025… Read More

8 hours ago

Kredit Sritex, Babay Parid Wazdi Tegaskan Tidak Terlibat Rekayasa

Poin Penting Babay Parid Wazdi tegaskan tidak terlibat rekayasa kredit atau manipulasi laporan keuangan Sritex.… Read More

9 hours ago

Dirut Bank Kaltimtara Muhammad Yamin Dinobatkan TOP CEO 2025 Versi Infobank

Poin Penting Muhammad Yamin raih penghargaan Top CEO Infobank 2025 menandakan keberhasilannya memimpin transformasi bisnis… Read More

10 hours ago

Jaga Kerpercayaan Pasar, Ini Pesan Penting Ketua DPN IAI untuk Akuntan

Poin Penting Akuntan harus menjaga kredibilitas laporan, integritas, dan tata kelola untuk kepercayaan pasar. IAI… Read More

10 hours ago