JK; Perhatikan produktivitas. (Foto: Erman)
Jakarta–Kebijakan bank sentral AS (The Fed) yang berencana untuk menaikkan suku bunganya pada Desember 2015, telah membuat gejolak perekonomian di global. Oleh sebab itu, Indonesia harus bisa mewaspadai dampak dari kebijakan tersebut.
Kendati begitu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan, agar Indonesia dapat meningkatkan produktivitasnya yang bertujuan agar pertumbuhan investasi meningkat. Dengan begitu, maka Indonesia dapat terhindar dari dampak kebijakan bank sentral AS yang bakal menaikkan suku bunganya.
Dirinya meminta jangan terlalu memikirkan isu The Fed yang membuat gejolak ekonomi di Indonesia. “Tidak perlu alasan apa pun The Fed lah menaikkan bunganya. Kita hanya perlu menaikkan produktivitas. Jangan para analis keuangan menghebohkan bunga The Fed itu,” ujar JK di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa malam, 24 November 2015.
Lebih lanjut JK menyebutkan, bahwa suku bunga The Fed diperkirakan hanya menaikkan di level yang rendah. Sedangkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) masih berada di posisi 7,5%. Dengan kondisi ini, dia meyakini,investor masih tertarik untuk menaruh uangnya di Indonesia.
”Jangan terlalu seperti itu, tolong entertain produktivitasnya, walau keuangan penting, uang bukan ukuran kekayaan, tapi ukuran kekayaan itu seperti aset pabrik, sawah, kita bicara menyinkronkan kebijakan ini dengan pengertian ini,” tukas JK.
Menurutnya, pemerintah dan BI memiliki tujuan yang sama yakni memajukan bangsa ini. Untuk itu, caranya bisa dilakukan dengan mendorong produktivitas di tiap-tiap sektor yang dianggap memiliki multiplier effect. Tidak hanya di pusat saja, tetapi pemda pun juga harus mendorong produktivitas ini.
“Negeri ini harus dijamin pemerataan bidang pelayanan infrastruktur, perbankan, bunga dan inflasi yang stabil. Jangan hanya berpikir inflasi itu mengerikan, tapi baik untuk kita, tapi juga jangan inflasi yang tinggi, deflasi pun bisa saja mengerikan buat kita,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Bank Capital menggandeng BCA Digital untuk mengembangkan dan menyalurkan kredit ke segmen pensiunan.… Read More
Poin Penting Kuasa hukum Babay Parid Wazdi menyatakan dakwaan JPU terkait kredit Sritex kabur dan… Read More
Poin Penting Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM Cetak Prestasi Besar! Dinobatkan CEO The Year 2025… Read More
Poin Penting Babay Parid Wazdi tegaskan tidak terlibat rekayasa kredit atau manipulasi laporan keuangan Sritex.… Read More
Poin Penting Muhammad Yamin raih penghargaan Top CEO Infobank 2025 menandakan keberhasilannya memimpin transformasi bisnis… Read More
Poin Penting Akuntan harus menjaga kredibilitas laporan, integritas, dan tata kelola untuk kepercayaan pasar. IAI… Read More