Jakarta – PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) berencana membangun 3 pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk setahun ke depan dan saat ini perusahaan telah memiliki 6 EBT, dimana 4 EBT sudah berjalan dan 2 EBT dalam proses konstruksi.
Direktur KEEN, Giat Widjaja mengatakan bahwa dengan adanya penambahan 3 EBT yang akan dibangun dalam tahun mendatang, KEEN menargetkan dapat menghasilkan daya listrik sekitar 265 Megawatt.
“Kami yakin kebutuhan listrik terus meningkat, namun dengan adanya dampak negatif dari energi berbahan fosil, maka EBT menjadi pilihan yang prospektif dan membuka peluang besar bagi KEEN,” ujar Giat dalam keterangannya, dikutip 9 September 2022.
Wilson Maknawi, Deputy CEO KEEN, menambahkan bahwa negara-negara maju saat ini telah mengembangkan dan memanfaatkan EBT salah satunya Jepang sebagai negara maju di kawasan Asia yang telah lebih dulu mengembangkan EBT.
“Jepang banyak membutuhkan listrik dan banyak membangun pembangkit EBT. Karena alasan itu pula, di awal tahun ini, salah satu perusahaan energi Jepang, Tepco (Tokyo Electric Power Compeny) berani membeli dan menguasai 25% saham KEEN,” ucap Wilson.
Dengan potensi dan peluang bisnis KEEN yang sangat potensial, ditambah masuknya saham asing yang membawa alih teknologi, berdampak pada kinerja keuangan perseroan yang pada awal semester I-2022.
Pendapatan perseroan meningkat menjadi sebesar USD20,36 juta, naik 11,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD18,2 juta. Sehingga laba perseroan tumbuh menjadi sebesar 72,8% menjadi USD8,87 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar USD5,13 juta. (*) Khoirifa
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan… Read More
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan akan melanjutkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) 100 persen untuk sektor… Read More
Ketua Panitia Hari Asuransi 2024, Ronny Iskandar, menyampaikan “Tema dan tagline inidiangkat untuk menekankan pentingnya… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut stabilitas sektor jasa keuangan nasional saat ini masih… Read More
Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate… Read More
Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan nilai tukar rupiah pada kuartal III… Read More