Jakarta – PT Prodia Widyahusada Tbk pagi ini resmi mencatatkan saham perdananya (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam hajatannya tersebut, emiten berkode saham PRDA menetapkan harga IPO sebesar Rp6.500 per lembar saham dan telah melalui proses penawaran umum pada 30 November- 2 Desember 2016.
Adapun jumlah saham yang dilepas sebesar 187,5 juta atau setara 20% dari total saham perusahaan. Sehingga melalui IPO ini, perusahaan ini berhasil meraih dana segar sebesar Rp1,22 triliun.
“Kami bersyukur berhasil menuntaskan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ke-15 tahun ini atau ke-538 dari total emiten,” kata Direktur Utama Prodia, Dewi Mulianty di BEI Jakarta, Rabu, 7 Desember 2016.
Saat diperdagangkan saham PRDA dibuka turun Rp200 atau 3,08% ke level Rp6.300 pada awal perdagangan. Kemudian kembali naik Rp150 atau 2,31% ke level Rp6.650.
Prodia sendiri dalam aksi ini menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi efek, yaitu CT Group Securities Indonesia (cg), Credit Suisse Indonesia, dan Indo Premier Securities.
Dana hasil IPO rencananya akan digunakan sebanyak 67% untuk mengembangkan dan memperbesar jejaring outlet Prodia di Indonesia baik di pasar yang ada dan baru. Serta 19% akan digunakan untuk memperkuat kemampuan dan kualitas Prodia memberikan pelayanan, dan sisanya 14% untuk memperkuat modal perseroan.
Hingga semester I-2016, perusahaan ini membukukan pendapatan sebesar Rp648,6 miliar meningkat 9,7% dari Rp591 miliar periode yang sama di 2015. Sedangkan asetnya mencapai Rp588 miliar per 30 Juni 2016. (*) Dwitya Putra
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More