Jakarta – Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut, sektor ekonomi dan sosial Rusia telah meningkatkan penggunaan solusi dari teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebanyak 1,5 kali lipat.
“Investasi di bidang ini terus meningkat, dan perusahaan-perusahaan dapat mengatasi tugas produksi mereka dengan lebih efisien berkat kecerdasan buatan,” kata Putin dalam Konferensi internasional Artificial Intelligence Journey ke-8 telah diadakan di Moskow, Rusia pada 22-24 November 2023.
Meski begitu, kata Putin, dimensi integral dari upaya tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh indikator bisnis, tetapi juga kepercayaan yang semakin besar dari masyarakat terhadap teknologi baru, end-to-end, universal, dan termasuk revolusioner teknologi itu sendiri.
“Dengan pengenalan kecerdasan buatan di ilmu pengetahuan, pendidikan, perawatan kesehatan, dan bidang lainnya, umat manusia memulai bab baru dalam eksistensinya,” jelasnya dihadapan para delegasi negara yang hadir seperti Indonesia, India, Tiongkok, Brasil, Malaysia, Uni Emirat Arab, Afrika Selatan.
Ia menjelaskan, bagaimana warga Rusia melihat AI membuat banyak proses sehari-hari menjadi lebih sederhana dan nyaman, meningkatkan kualitas manajemen, mekanisme penyediaan layanan publik, dan semakin banyak digunakan di organisasi, perusahaan, dan wilayah.
Baca juga: Ini Dia Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan Teknologi AI
Putin menekankan, perkembangan AI generatif, yang menulis kode program, menghasilkan desain blueprint dan suku cadang, secara bertahap mulai digunakan dalam perancangan struktur dan bangunan, mempercepat waktu pencarian molekul terbaik dalam pengembangan obat-obatan, menciptakan film, musik, dan puisi.
Artinya, ini hanya beberapa dari banyak area di mana kemampuan mesin setara atau bahkan melampaui manusia.
“Ini berarti bahwa teknologi AI generatif tidak lagi menjadi pelaksana primitif dari perintah-perintah kita. Teknologi generasi berikutnya sebenarnya sudah menjadi mitra bagi manusia di berbagai bidang. Bagi bisnis dan negara saat ini, ini adalah sumber kunci untuk menjadi sangat efisien,” paparnya.
Putin meyakini, dengan menggunakan AI generatif, perusahaan dapat menciptakan produk dan layanan dengan karakteristik unik sesuai permintaan konsumen tertentu.
Solusi terobosan ini tentu saja membuka jalan bagi penciptaan sejumlah model bisnis baru, yang memungkinkan pengurangan kerugian, implementasi prinsip manufaktur yang ringan, dan peningkatan signifikan produktivitas tenaga kerja.
Di sisi lain, penerapan kecerdasan buatan dapat membawa peluang besar ke dalam ranah administrasi publik. Hal ini adalah transisi lengkap menuju manajemen berbasis data.
Di mana, memungkinkan otomatisasi lebih banyak prosedur administratif dan percepatan proses pengambilan keputusan berdasarkan big data, yang berarti secara radikal meningkatkan dan mengubah wajah banyak bidang yang secara langsung memengaruhi setiap warga negara.
Baca juga: Teknologi AI di Sektor Keuangan Akan Geser Peran Manusia? Begini Tanggapan Bos PTEN
Namun, Putin menambahkan bahwa kecerdasan buatan tidak akan menggantikan pekerja medis atau guru, tetapi dapat berfungsi sebagai asisten setia dan efektif bagi mereka.
Misalnya, dapat memberi guru lebih banyak waktu untuk mendidik anak-anak, membantu dokter mencegah dan mendeteksi penyakit pada tahap awal, dan digunakan untuk pemantauan jarak jauh terhadap kesehatan masyarakat.
Pengembangan AI
Vladimir Putin juga mengumumkan bahwa versi baru dari Strategi Nasional untuk Pengembangan Kecerdasan Buatan akan disetujui dalam waktu dekat, dengan memperhitungkan perkembangan cepat dari model generatif.
Ia mengatakan, pentingnya akses bagi pelajar sekolah dan mahasiswa untuk menggunakan superkomputer dalam pelatihan model AI, meningkatkan kapasitas superkomputer Rusia setidaknya satu tingkat.
Dan juga memperluas pelatihan di bidang ini, dan mengalokasikan dana tambahan untuk penelitian dalam bidang kecerdasan buatan generatif dan pengembangan model bahasa besar.
Menurutnya, Rusia termasuk dalam sedikit negara yang memiliki teknologi AI generatif sendiri, dan keunggulan kompetitif ini harus diperkuat.
Baca juga: Risiko Penggunaan Teknologi AI Bagi Ekonomi, Bos BI Ungkap Fakta Sebenarnya
“Kita perlu memikirkan pengembangan model industri besar berdasarkan AI generatif dan mengimplementasikannya untuk meningkatkan produktivitas kerja dan upah di sektor kunci ekonomi Rusia. Program pelatihan lanjutan khusus juga diperlukan untuk tujuan ini,” bebernya.
Sementara itu, CEO Sberbank dan Ketua Dewan Eksekutif Herman Gref menambahkan, tugas penting lainnya adalah menciptakan kecerdasan buatan yang dapat dipercaya.
Di mana, model-model yang lebih canggih sudah dapat menunjukkan beberapa kekurangan dari model-model kurang canggih dalam dataset dan menunjukkan cara untuk mengatasi masalah tersebut.
“Dengan cara yang sama, model-model yang lebih canggih dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah “kotak hitam,” yaitu untuk menjelaskan mengapa AI membuat keputusan ini atau itu,” terangnya.
Herman Gref menguraikan, tiga bidang utama di mana, menurut perkiraan para ahli, AI akan membuat terobosan terbesar: perawatan kesehatan, pendidikan, dan pembangunan fundamental sistem manajemen yang baru. Pembicara selanjutnya fokus pada prospek pengembangan AI di ketiga bidang ini. (*)
Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More
Jakarta – Indonesia dan negara berkembang lainnya menuntut komitmen lebih jelas terhadap negara maju terkait… Read More
Jakarta – Kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE… Read More
Bangkok – Indonesia dianggap sebagai pasar yang menarik bagi banyak investor, khususnya di kawasan Asia… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendukung program pembangunan 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto yang… Read More
Padang - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB)… Read More