Nasional

Presiden Prabowo Panggil Mendagri dan Kepala BRIN ke Istana, Bahas Apa?

Poin Penting

  • Mendagri Tito melaporkan inflasi 2,86 pesen yoy dan 2,1 persen ytd, dengan harga pangan—termasuk beras—mulai membaik.
  • Presiden meminta BRIN mempercepat hilirisasi inovasi, memperkuat kolaborasi strategis dengan kementerian/lembaga termasuk Agrinas
  • BRIN ditugaskan mendukung swasembada pangan yang lebih luas lewat pusat riset baru, termasuk perikanan tangkap, dan memperkuat inovasi untuk industri strategis.

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria dan Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian ke Istana Merdeka, Senin (24/11).

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo meminta laporan terkait stabilitas inflasi dan kondisi ekonomi daerah serta riset dan inovasi nasional.

Tito Karnavian mengatakan, pihaknya melaporkan angka inflasi saat ini secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 2,86 persen dan year-to-date/ytd sebesar 2,1 persen.

“Artinya cukup terkendali baik, terutama sektor pangan juga malah menjadi penyeimbang deflasi,” ujar Tito, dikutip laman Setkab, Selasa, 25 November 2025.

Tito menambahkan, komoditas beras yang sebelumnya menjadi perhatian mulai menunjukkan perbaikan signifikan dan keluar dari urutan daftar pangan bermasalah. 

“Daerah-daerah yang mengalami penurunan (harga) makin banyak, yang mengalami kenaikan hanya sedikit sekali. Dan itu sudah di-cover dengan baik saya kira oleh Menteri Pertanian Pak Amran, sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional, kemudian juga Bulog bekerja sama dengan teman-teman Pemda,” tuturnya.

Selain inflasi dan pertumbuhan ekonomi daerah, Tito juga melaporkan realisasi pendapatan dan belanja daerah per 23 November 2025. 

Menurutnya, pendapatan 552 daerah tercatat rata-rata capaian 82 hingga 83 persen, sedangkan untuk belanja daerah berada pada angka kurang lebih 68 persen.

“Kita mendorong tentunya belanjanya ya di atas 75 persen, 80 persen gitu,” jelasnya.

Sementara itu, Arif Satria melaporkan langkah-langkah jangka pendek yang telah disiapkan untuk menata ulang organisasi dan memperkuat dukungan terhadap program prioritas pemerintah. 

Baca juga : Presiden Prabowo Resmikan Program Digitalisasi Pembelajaran di 38 Provinsi

Presiden Prabowo, lanjut Arif, menegaskan pentingnya peran BRIN sebagai lembaga riset dan inovasi nasional. Arif mengungkapkan, dirinya diminta untuk memperkuat percepatan hilirisasi inovasi, termasuk kolaborasi strategis dengan kementerian dan lembaga, termasuk Danantara serta Agrinas. Bahkan, Prabowo memberikan arahan khusus mengenai kemitraan strategis antara BRIN dan Agrinas.

“Agrinas adalah partner yang harus benar-benar menjadi mitra dalam hilirisasi, inovasi maupun riset. Sehingga Agrinas Palma, Agrinas Pangan, Agrinas Jaladri ini bisa mendapatkan teknologi terkini untuk meningkatkan produksi pangan. Karena bagi Bapak Presiden, masalah swasembada pangan itu sesuatu yang harus benar-benar diwujudkan,” ungkap Arif.

Prabowo juga menekankan bahwa swasembada pangan harus diperluas, bukan hanya pada komoditas pangan seperti padi dan jagung.

Sebagai tindak lanjut, BRIN akan membentuk pusat penelitian baru untuk memperkuat produksi protein nasional.

Baca juga : Presiden Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk ke Soeharto dan Gus Dur

“Insyaallah kami akan segera membentuk pusat penelitian perikanan tangkap untuk bisa menunjang target peningkatan produksi untuk protein ini,” ucapnya.

Selain sektor pangan, Prabowo juga menugaskan BRIN untuk mendukung berbagai industri strategis yang menyerap banyak tenaga kerja.

Menurutnya, Indonesia memiliki keunggulan kompetitif pada garmen dan sepatu, namun perlu memperkuat kemandirian di sektor elektronik.

Arif juga turut melaporkan kepada Presiden Prabowo bahwa BRIN telah menyiapkan sejumlah inovasi di sektor alutsista. BRIN disebut akan memperluas kolaborasi dengan PT Dirgantara Indonesia, Pindad, serta industri otomotif nasional.

“Saya kira Maung yang sudah diproduksi oleh Pindad ini terus akan diperkuat R&D-nya,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

43 mins ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

49 mins ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

1 hour ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

4 hours ago