Keuangan

Premi Unit Link Amblas 20% Gara-Gara SEOJK PAYDI, Ini Stategi BRI LIfe

Jakarta – Tahun 2023 tampaknya menjadi tahun yang berat bagi industri asuransi, khususnya produk unit link. Bagaimana tidak, data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat terjadi penurunan pada pendapatan premi asuransi jiwa sebesar 6,9% menjadi Rp45,6 triliun di kuartal I-2023.

Diketahui, penurunan tersebut salah satunya disebabkan oleh penurunan premi unit link sebesar 20,9% secara tahunan menjadi Rp22,98 triliun di kuartal I 2023 dari Rp29,07 triliun di tahun sebelumnya, akibat penyesuaian regulasi SEOJK PAYDI.

Menanggapi kondisi tersebut, Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengakui penyesuaian regulasi SEOJK PAYDI turut berpengaruh kepada produk unit link BRI Life.

“Memang benar terjadi penurunan produk unit link. Sebenarnya, itu by desain juga karena memang regulasinya memaksa begitu ya,” katanya saat jumpa pers kinerja kuartal I 2023 di Gedung BRIlian, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023.

Untuk itu, pihaknya sudah jauh-jauh hari mengantisipasi dampak negatif tersebut dengan mempersiapkan perubahan produk untuk memenuhi ketentuan SEOJK terbaru. 

Antara lain, standarisasi terhadap kompetensi tenaga pemasar, standarisasi tools yang digunakan para agen, standarisasi proses pemasaran produk unit-linked, dan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan pelayanan. 

“Kita pastikan produk unit link yang ada sudah sesuai dengan PAYDI. Artinya sudah proven sesuai dengan ketentuan OJK dan kualitasnya bagus seperti yang kami harapkan,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, BRI Life melakukan penyesuaian dari sisi proses produk dan juga meluncurkan produk terbarunya, antara lain Aurora Plus dan Optipro Plus, Kirana.

Termasuk, penyesuaian roduk UL sesuai dengan regulasi seperti Davestera, Davestera Optima, BRIlife Link Proteksi dan BRILife Link Proteksi Optima.

Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi pun mengatakan, bahwa pihaknya terus mengembangkan penetrasi ke segmen mikro dengan produk AMKKM, di mana sampai dengan Maret 2023, telah membukukan APE Rp221,98 miliar. 

Selain itu juga produk Pijar di segmen retail, yang telah membukukan APE Rp10,34 miliar. Hal ini menunjukkan potensi penetrasi ini masih sangat besar.

“Sepanjang tahun 2023 ini, BRI Life melakukan inisitif strategis divisi pemasaran antara lain dengan melakukan Program Development BFA untuk meningkatkan Productivity Ratio dan Case Size serta Launching Produk (KIRANA) untuk meningkatkan Persistency Rate” pungkasnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

4 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

5 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

7 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

8 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

9 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

11 hours ago