Jakarta – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, pendapatan premi asuransi umum di sepanjang 2017 sebesar Rp63,1 triliun atau hanya mengalami pertumbuhan 2,7 persen bila dibandingkan dengan tahun 2016 yang tercatat Rp61,9 triliun.
Direktur Eksekutif AAUI Dody A.S Dalimunthe di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2018 mengatakan, pertumbuhan premi di tahun lalu merupakan pertumbuhan terendah selama 5 (lima) tahun terakhir, di mana tahun sebelumnya tercatat tumbuh sebesar 5,1 persen.
“Ada beberapa lini bisnis asuransi umum yang membukukan pertumbuhan negatif pada akhir 2017. Sehingga premi hanya tumbuh 2,7 persen di 2017,” ujarnya.
Baca juga: Pendapatan Premi Asuransi Umum Turun 4,02%
Lini bisnis asuransi umum yang membukukan pertumbuhan negatif di tahun lalu adalah, asuransi harta benda yang tumbuh minus 5 persen, asuransi rangka kapal minus 9,1 persen, asuransi pesawat udara dan satelit minus 39,7 persen, asuransi energi minus 10,4 persen dan asuransi penjaminan minus 12,9 persen.
“Sedangkan lini bisnis lainnya mencatatkan pertumbuhan yang positif dibandingkan dengan periode yang sama di 2016,” ucapnya. (*)
Jakarta - Zurich Topas Life terus memperkuat posisinya di industri asuransi dengan beragam inovasi digital… Read More
Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat tentang… Read More
Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi di era modern tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga meningkatkan… Read More
Jakarta - Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) terus menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para nasabahnya,… Read More
Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More
Suasana saat penandatanganan strategis antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT AXA Mandiri Financial Services (DPLK… Read More