Keuangan

Premi Asuransi Jiwa Lagi-lagi Anjlok Rp9,9 Persen, AAJI Salahkan SEOJK PAYDI

Jakarta – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat premi asuransi jiwa masih melanjutkan penurunan sebesar 9,9% atau Rp9,45 triliun menjadi Rp86,23 triliun di semester I-2023, bila dibandingkan tahun lalu di periode yang sama yakni Rp95,68 triliun.

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2023 mengatakan, penurunan premi salah satunya disebabkan oleh premi unit link yang masih negatif 24,95% secara tahunan menjadi Rp42,56 triliun di semester I-2023.

Baca juga: Premi Asuransi Jiwa Amblas, OJK Beri Tanggapan

Budi menyatakan, penurunan premi unit link salah satunya disebabkan oleh dampak penyesuaian dari penerapan SEOJK tentang PAYDI (Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi). Saat ini belum semua perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI compli dengan aturan baru tersebut.

“Karena tadinya mereka jualan PAYDI, tapi dari produk dan cara jualnya harus disesuaikan termasuk produk PAYDI-nya harus dilaporkan ke OJK, jadi kalau mereka secara internal perusahaannya sudah siap dan disetujui OJK, pastinya mereka akan jualan. Jadi PAYDI nya akan naik lagi,” ujar Budi.

Meski premi menurun, pendapatan industri asuransi jiwa tercatat mengalami pertumbuhan 1,8% secara tahunan menjadi Rp107,32 triliun di Semester I-2023.

Menurut Budi Tampubolon, naiknya pendapatan ditopang oleh kinerja hasil investasi yang melejit 241,5% atau dari Rp4,80 triliun pada semester satu 2022 menjadi Rp16,38 triliun di periode yang sama tahun ini.

Baca juga: OJK Harap Penyesuaian Produk PAYDI Bisa Dongkrak Pendapatan Premi di 2023

Lebih lanjut Budi mengatakan, seiring dengan perekonomian yang membaik berdampak positif terhadap imbal hasil investasi. Sehingga hal ini berpengaruh pada pendapatan industri asuransi jiwa yang meningkat.

“Harapannya dengan semakin membaiknya perekonomian ini juga semakin meningkatkan minat masyarakat terhadap industri asuransi jiwa dan mampu mendorong pendapatan premi industri,” ungkapnya. (*) Bagus Kasanjanu

Galih Pratama

Recent Posts

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

1 hour ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

1 hour ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

3 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

3 hours ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

3 hours ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

3 hours ago