Jakarta – Founder & CEO Mayapada Group, Dato Sri Tahir buka suara terkait dengan pandangannya akan economy growth atau pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan angka dari hal tersebut di Indonesia.
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi sebenarnya tak bisa disimpulkan dengan begitu saja. Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan baik atau buruknya suatu level pertumbuhan ekonomi yang dimiliki oleh suatu negeri, misalnya Indonesia.
“Kalau bicara terkait ekonomi, kita enggak bisa bicara hanya soal Indonesia. Jika kita bicara growth, itu relative. Tidak ada yang namanya absolute growth,” ujar Dato Sri dalam A Day with Dato Sri Tahir: Mimpi Sang Filantrofis Indonesia, dilansir pada Rabu (13/12).
Baca juga: APINDO Beberkan 5 Prioritas Roadmap Perekonomian 2024-2029 ke Capres, Apa Saja?
Baiknya suatu pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh apa yang membangun pertumbuhan itu sendiri. Ia mengatakan jika pertumbuhan ini dipicu oleh sifat konsumtif, maka hasilnya tidak akan bagus. Sebaliknya, jika dipicu oleh sifat produktif maka pertumbuhan ini adalah pertumbuhan yang solid.
Dato Sri mengungkapkan, tahun depan merupakan tahun yang cukup dipenuhi kekhawatiran terkait dengan ekonomi, salah satunya adalah resesi. Namun efeknya dapat ditekan sedemikian rupa oleh sejumlah kebijakan yang diambil oleh pemerintah seperti hilirisasi.
Hilirisasi ini menurutnya perlu diperluas, tak hanya fokus dalam satu komoditas tambang atau mineral seperti nikel, timah atau batu bara. Apalagi jika disempurnakan dengan aturan yang menunjang, efeknya akan besar bagi ekonomi dari Indonesia.
“Kita memang diselamatkan oleh community price. Tapi pemerintah mengambil langkah bijaksana dengan melakukan hilirisasi. Added value untuk komoditas kita bertambah, which is good,” jelasnya.
Di sisi lain, dirinya juga mengatakan subsidi yang bersifat konsumtif bisa diganti dengan subsidi bersifat produktif. Selain itu, windfall profit juga bisa menjadi penyelamat ekonomi dari Indonesia.
Baca juga: Kadin Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Capai 5,5 Persen
Hal lainnya yang bisa turut menunjang pertumbuhan ekonomi tanah air hingga menekan efek resesi adalah pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hal ini merupakan kunci pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dari Indonesia.
“Jadi fokus pembangunan infrastruktur yang diambil oleh pemerintah adalah langkah yang very-very right, bukan hanya bicara soal pemerataan dan lain-lain. Memang sekarang kita belum bisa melihat efeknya namun we do believe in twenty year or fifty year later, our new generation will enjoy it,” ujarnya.
Adapun hal lainnya yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah menghadirkan ekosistem sampai kebijakan yang dapat mengakomodir sektor industri-industri lokal yang belum optimal. Dato Sri mengatakan, dorongan pemerintah akan menjadi blessing tak hanya untuk perkembangan bisnis namun juga ekonomi dari Indonesia. (*)
Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More
Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More
Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More
Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More