Prediksi Gerak IHSG Pekan Ini, Bakal Dipengaruhi 2 Katalis Berikut

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.262 pada akhir perdagangan, Jumat, 11 April 2025, atau melemah kurang lebih 3,9 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Dalam tren penurunan IHSG tersebut investor asing masih melanjutkan penjualan atau outflow mencapai Rp5,3 triliun di pasar reguler.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan menjelaskan, potensi market minggu ini yang hanya akan berlangsung selama empat hari perdagangan 14-17 April 2025 mengimbau para trader untuk mencermati sentimen neraca perdagangan Indonesia dan dividen yield.

Baca juga: IHSG Sesi I Ditutup Melesat Hampir 2 Persen, Seluruh Sektor Hijau

Terkait sentimen neraca perdagangan Indonesia, jelas David, Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data neraca perdagangan Indonesia untuk Maret 2025.

Data tersebut mencerminkan selisih antara ekspor dan impor sehingga sering dijadikan indikator awal kondisi ekonomi dan kinerja sektor riil.

“Surplus neraca perdagangan yang lebih besar dari ekspektasi bisa jadi sentimen positif untuk pasar saham, terutama sektor komoditas, seperti CPO, batu bara, dan logam,” ucap David dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 14 April 2025.

Baca juga: Awal Pekan, IHSG Dibuka Melemah ke Level 6.236

Sementara itu, menurut David, defisit atau surplus yang lebih kecil dapat menekan nilai tukar rupiah dan memicu kekhawatiran investor yang berpotensi menimbulkan aksi jual terutama dari investor asing.

Adapun terkait dividend yield yang tinggi dari sektor perbankan memberikan daya tarik tersendiri di tengah pasar yang fluktuatif.

Namun, potensi aksi jual setelah cum date serta tekanan global juga mampu memicu pergerakan harga yang kurang stabil, melakukan strategi jangka menengah dan analisis fundamental tetap krusial.

Baca juga: IHSG Melemah Pekan Ini, Sederet Saham Berikut Pemicunya

Salah satu emiten seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) akan dijadwalkan cum date pada 14 April dan ex date 15 April dengan estimasi dividend yield 8-9 persen. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

10 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

10 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

11 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

12 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

12 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

13 hours ago