Nasional

Prabowo Mau Bangun Rumah Panggung dan Apung di Pantura, Harganya Rp130 juta

Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meminta Universitas Pertahanan untuk segera melakukan pilot project dengan membuat pemukiman murah di area-area pemukiman yang rentan terendam air. Ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap naiknya permukaan air laut Indonesia yang dinyatakan sebesar 25 cm pada setiap tahunnya.

Prabowo jelaskan ada dua bentuk rumah yang bisa dibangun, yakni rumah panggung dan rumah murah terapung.

“Jadi dua pola, satu rumah-rumah di atas panggung yang merupakan kearifan nenek moyang kita, kalau tadi 25 centimeter (cm) setahun, berarti kalau 20 tahun berapa itu? 500 cm berarti panggung ini harus bisa di atas genangan setinggi itu,” ujar Prabowo dalam pidatonya di acara “Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall)” di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta, Rabu, 10 Januari 2023.

Baca juga: Cegah Banjir Rob, Pemerintah Bakal Bangun Giant Sea Wall Senilai Rp164 Triliun

Sementara untuk rumah murah terapung, nantinya pembangunannya akan ditopang oleh PT PAL dan PT LEN yang termasuk dalam BUMN industri pertahanan, berkolaborasi dengan para engineer dari Universitas Pertahanan (Unhan).

“Kita memiliki 2 prototipe rumah murah terapung yang nilainya adalah 130 juta 1 rumah. Sudah termasuk solar panel, tenaga surya, sudah termasuk septtitanck, sehingga dia bisa hidup upgrade tanpa tergantung PLN dan bisa hidup dengan sanitasi yang bersih, dengan bio teknologi yang modern, mikroba dan sebagainya,” terang mantan Danjen Kopassus itu.

Pasalnya, pembangunan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) bakal memakan waktu hingga 40 tahun lebih berdasarkan pengalaman negeri belanda yang sudah sukses merealisasikan tanggul raksasa itu.

“Masalah Giant Sea Wall mungkin para engineer dan para pakar akan paham masalah sea wall ini akan memakan waktu 40 tahun atau lebih,” tambah Prabowo.

Baca juga: Pembangunan Giant Sea Wall Butuh 40 Tahun, Prabowo Tanyakan Komitmen Para Pimpinan Politik

Prabowo katakan, perumahan panggung dan terapung ini hanya bersifat sementara untuk menampung mereka yang berada di pesisir Pantai Utara Jawa dengan hunian yang kurang layak ketika banjir rob tiba. Setelah Giant Sea Wall selesai dibangun, para warga akan dikembalikan ke daratan kembali.

“Ini kewajiban kita dan mungkin seandainya, Pak Airlangga, para menteri sekalian, seandainya kita katakanlah mulai pembangunan besar-besaran dalam waktu-waktu yang akan datang, katakanlah 3, 4, 5 tahun yang akan datang, mungkin kita tidak akan lihat selesainya Giant Sea Wall ini. Berhasilnya Giant Sea Wall ini mungkin terwujud 25 tahun, 30 bahkan 40 tahun yang akan datang. Tapi di situlah tanggung jawab kita untuk generasi yang di bawah kita,” pungkasnya. (*) Steven Widjaja

Galih Pratama

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

10 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

11 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

12 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

14 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

19 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

20 hours ago