Perbankan

PPN 12 Persen Berlaku 2025, Ini Respons Maybank Indonesia

Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan bahwa kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen di 2025 akan tetap dijalankan sesuai amanat Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Menanggapi hal tersebut, Head SME Banking Maybank Indonesia, David Wongso, mengatakan bahwa peningkatan PPN menjadi 12 persen itu akan menimbulkan kekhawatiran dari sisi masyarakat yang akan berdampak kepada daya beli.

“Tentu ketika kenaikan dari 11 ke 12 persen itu kan berdampak pada daya beli. Apalagi kita melihat sekarang sektor menengah kalau teman-teman ikuti, itu berkurang berjuta-juta (orang) sektor menengah itu dan (PPN) ini memengaruhi,” ucap David kepada media di Jakarta, 19 November 2024.

Baca juga: Tolak PPN 12 Persen, Siap-siap 5 Juta Buruh Bakal Gelar Mogok Nasional

Menurutnya, dampak dari PPN 12 persen ini akan menimbulkan efek domino, dimulai dari berkurangnya permintaan dari masyarakat dan juga akan memengaruhi kebutuhan daripada pembiayaan yang bersinggungan satu sama lain.

“Karena jujur ini ketika berdampak pada sektor riil, berdampak pada permintaan, demand berkurang, ini akan berdampak ke yang lain-lain. Mungkin berdampak yang lebih kita khawatirkan, misalnya usaha yang terdampak, misalnya pengurangan tenaga kerja, itu juga bisa terjadi,” imbuhnya.

Meski begitu, ia tetap mendukung apa yang telah diputuskan oleh pemerintah tersebut dan dirinya pun masih melihat peluang untuk sektor UMKM dari sisi pembiayaan di seluruh industri masih sangat besar.

“Porsi Maybanknya (pembiayaan UKM) itu masih relatif kecil dan makanya kami meningkatkan, mempertajam dan memperkuat value prepositionnya kita. Di satu sisi bisnis di Maybank dan SME itu bisa tumbuh kalau bisnis tumbuh secara keseluruhan,” ujar David.

Baca juga: Ngeri! Ini Sederet Dampak jika PPN 12 Persen Berlaku 2025

Maybank Indonesia di sisi lain juga dapat bertumbuh dengan menerapkan strategi yang tepat. Utamanya bagaimana meyakinkan nasabah-nasabah untuk bisa mendapatkan pembiayaannya.

“Saya kira itu solusi yang kita lakukan dan termasuk tahun-tahun yang berjalan, tahun-tahun yang (PPN) 10 ke 11 persen, kita bisa tumbuh itu karena upaya-upaya menyiapkan program, menyiapkan value preposition, membangun journey buat nasabah, pengalaman buat nasabah,” tutupnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Pemerintah Dukung Langkah SCG Turunkan Emisi 51,5 Persen pada 2045

Jakarta - Pemerintah mendukung langkah SCG, pemimpin bisnis regional dengan beragam unit usaha, dalam mendorong… Read More

31 mins ago

Veronica Tan Siapkan Platform Inovatif untuk Perlindungan Perempuan dan Anak

Jakarta - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, mengungkapkan rencana… Read More

1 hour ago

BTPN Resmi Ubah Nama jadi Bank SMBC Indonesia

Jakarta – PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk (BTPN) resmi mengganti nama menjadi Sumitomo Mitsui Banking Corporation… Read More

2 hours ago

Di KTT G20, Prabowo Tegaskan Komitmen Penanggulangan Kelaparan dan Kemiskinan

Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil, Selasa,… Read More

2 hours ago

Tolak PPN 12 Persen, Siap-siap 5 Juta Buruh Bakal Gelar Mogok Nasional

Jakarta - Presiden KSPI Said Iqbal menyatakan rencana pemerintah untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

2 hours ago

Begini Sinergi Pemerintah dan Swasta Perangi Judi Online

Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut judi online menjadi permasalahan serius… Read More

3 hours ago