Jakarta – Temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengenai dugaan transaksi janggal untuk kepentingan kampanye Pemilu 2024 tengah jadi sorotan publik.
Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3 buka suara terkait dengan transaksi janggal tersebut. Ganjar meminta kepada PPATK untuk melanjutkan temuan transaksi tersebut. Apabila dana tersebut terindikasi pelanggaran ke ranah pidana, bisa langsung dilakukan penindakan oleh aparat hukum.
“Oh, silakan kalau itu ada indikasi pelanggaran sebenarnya bisa dilakukan tindakan. Semua sudah tahu kok ketentuannya,” ujar Ganjar dikutip dari Antara, Kamis, 21 Desember 2023.
Lanjut Ganjar, PPATK tinggal merealisasikan jika ingin mengusut kasus tersebut. Untuk mengusut transaksi janggal, bisa dilihat dari sumber keluarnya uang.
Baca juga: Libatkan Ribuan Nama, PPATK Temukan Transaksi Janggal Triliunan Rupiah di Masa Kampanye
Sementara, berdasarkan aturan yang berlaku, transaksi untuk kebutuhan kampanye sah-sah saja asal sumber dan peruntukannya sesuai ketentuan.
“Kalau (transaksi janggalnya) miliaran di tempat parpol, tinggal (lihat) sumbernya saja. Kalau sumbernya halal, boleh. Kalau sumbernya haram, ya pasti tracing-nya lebih gampang,” jelas Ganjar.
Sebelumnya, Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana menyebutkan bahwa transaksi janggal pada masa kampanye Pemilu 2024 nilainya mencapai triliunan rupiah.
“Kita masih menunggu. Kita bicara triliunan. Bukan puluhan triliun. Kita bicara angka luar biasa besar. Kita bicara ribuan nama. Semua parpol (partai politik) kita lihat. Memang keinginan dari Komisi III menginginkan PPATK bisa memotret semuanya dan ini kita lakukan. Sesuai kewenangan kita,” kata Ivan saat ditemui wartawan di Hotel Pullman Central Park, Kamis 14 Desember 2023.
Ivan melanjutkan, temuan transaksi janggal di masa kampanye pemilu tersebut sudah dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Adapun PPATK mendeteksi kenaikan laporan mengenai transaksi janggal Pemilu 2024 mencapai lebih dari 100 persen.
“Kita kirim surat ke Bawaslu, KPU. Udah kami sampaikan beberapa transaksi terkait dengan angka-angka yang jumlahnya luar biasa,” imbuhnya.
Baca juga: Perbandingan Dana Kampanye Anies, Prabowo, dan Ganjar, Mana Paling Besar?
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis hasil laporan dana kampanye pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pada laporan dana kampanye periode 16-26 November 2023 tersebut, menunjukkan catatan besaran awal penerimaan serta sumber dana kampanye dari masing-masing pasangan calon (paslon)
Terdapat tiga bentuk sumbangan dana kampanye, yakni berupa uang, barang, dan jasa. Adapun ketiga bentuk sumbangan tersebut berasal dari lima sumber.
Paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka memiliki dana awal kampanye paling tinggi dibanding kedua paslon lainnya, yakni mencapai Rp31,4 miliar.
Di posisi kedua, ada paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan dana awal kampanye mencapai Rp23,3 miliar.
Sementara paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ada di posisi buncit dengan dana awal kampanye Rp1 miliar. (*)
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More