PP Presisi Kejar Target Kontrak 2020 Hingga 30 Persen

Jakarta – Perusahaan alat berat PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan pertumbuhan kontrak pada 2020 mendatang sebesar 20 persen hingga 30 persen secara tahunan.

Direktur Keuangan PP Presisi, Benny Pidakso mengatakan, kontrak tersebut akan dikontribusi paling banyak di sektor konstruksi atau civil work akan paling banyak berkontribusi terhadap kontrak kerja.

Selain itu, tahun depan perseroan akan masuk ke sektor penambangan nikel sebagai kontraktor nikel, smelter, dan infrastruktur pertambangan.

“Tambang nikel cocok dengan perusahaan karena kapasitas kecil, tidak besar seperti batu bara,” ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis, 21 November 2019.

Benny menjelaskan lebih jauh, posisi perseroan dalam proyek Nikel ada di bawah perusahaan induk yakni PT PP Tbk (PTPP) sebagai main contractor. PP Presisi sebagai sub contractor tugasnya mengejarkan proyek infrastruktur, pembangunan jalan, fondasi dan lainnya.

Benny memproyeksikan potensi di tambang nikel masih sangat positif yang didukung oleh kesepakatan antara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) dan Asosiasi Perusahaan Pengolahan dan Pemurnian (AP3I) menyetujui harga nikel lokal dipatok di USD 30 per metrik ton.

Menurutnya, harga tersebut sudah sangat bagus untuk Nikel terutama yang dijual ke smelter lokal.

Benny mengakui, sudah ada proyek yang berjalan di sektor ini yakni di Kolaka, selain itu ada juga yang dalam proses pitching di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Namun, pihkanya masih enggan menyebutkan dengan siapa proyek ini dijalankan.

Dengan adanya pertumbuhan kontrak tersebut, perseroan akan target dengan pertumbuhan pendapatan dan laba dengan angka yang sama

“Kemungkinan besar di 2020 pendapatan dan laba bisa tumbuh 20 persen-30 persen yoy,” ucapnya.

Sementara tahun ini, perseroan akan menargetkan sebesar Rp 5,8 triliun atau tumbuh 12 persen dibandingkan tahun lalu. Hingga triwulan III 2019, perolehan kontrak baru mencapai Rp 2,9 miliar. Meskipun masih tersisa Rp 3 triliun, PP Presisi optimisitis mampu mewujudkan target tersebut. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

15 mins ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

1 hour ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

4 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

5 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

5 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

7 hours ago