Jakarta – Bisnis jual beli secara online atau lebih dikenal dengan e-commerce terus berkembang di Indonesia. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku terus mengantisipasi akibat dari perkembangan tersebut.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso sendiri menyebut, hingga akhir tahun 2018 lalu nilai penjualan e-commerce di Indonesia telah mencapai US$7 miliar. Dengan berkembangnya e-commerce tersebut, pihaknya terus memaksimalkan potensi tersebut untuk menunjang perekonomian nasional.
“Nilai penjualan e-commerce sudah US$7 miliar growth-nya 22 persen. Ini akan terus moving untuk itu Indonesia paling bisa merasakan manfaatnya ini harus kita dorong dan kita maksimalkan,” kata Wimboh di Jakarta, Rabu 23 Januari 2019.
Baca juga: Pajak E-Commerce: Menkeu Diskusikan Kekhawatiran Pedagang Beralih ke Medsos
Tak hanya itu, Wimboh menilai produsen pada era digital saat ini harus bisa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan penjualan miliknya. Selain itu dengan adanya digitalisasi para pelaku usaha juga dituntut agar dapat memperluas bisnis dan produknya.
“Produk ini jasa keuangan, kita maping di fintech ini. Sekarang ada gojek, tokopedia, macam macam, sekarang sudah memperluas produk yang landing mungkin nanti masuk produk pasar modal,” tukas Wimboh. (*)
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More
Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More