Ekonomi dan Bisnis

Potensi Cuan Rp7,6 T, Produsen Baterai Tesla Asal China Ancang-Ancang IPO di RI

Jakarta – Produsen baterai lithium dan nikel asal China, CNGR Advanced Material Co tengah ‘ancang-ancang’ melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Tanah Air.

Dinukil Bloomberg (14/9), CNGR yang juga produsen baterai EV untuk Tesla milik Elon Musk, rencananya akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir 2024 mendatang. 

“CNGR tengah dalam proses mempersiapkan unit di Indonesia yang akan mencakup aset smelternya di dalam negeri,” kata seorang sumber anonim kepada Bloomberg.

Baca juga: BASF Siap Bangun Industri Baterai Mobil Listrik Senilai Rp38,22 T di RI

Bukan tanpa sebab CNGR tertarik melantai di pasar saham Indonesia. Menurut sumber yang sama, perusahaan yang tercatat di Shenzen Stock Exchange pada 2020 ini, berpotensi meraup dana senilai berkisar US$500 juta atau setara Rp7,68 triliun (kurs Rp15.378).

Selain potensi meraup dana jumbo, alasan lain CNGR mempertimbangkan IPO karena dirasa memiliki kapasitas besar untuk memproduksi nikel matte yang digunakan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.

Sebelumnya, Tesla Inc telah menekan kontrak kesepakatan jangka panjang pembelian nikel senilai US$5 miliar atau setara Rp74,5 triliun kepada CNGR Advanced Material Co dan Zhejiang Huayou Cobalt Co di Morowali, Sulawesi Tengah pada 2022.

Di mana, Zhejiang Huayou Cobalt Co akan memasok bahan nikel, kobalt dan mangan ke Tesla mulai 1 Juli 2022 hingga akhir 2025. Sementara, CNGR akan memasok bahan baku antara 2023 dan 2025.

Diketahui, kedua pemasok bahan baterai asal Tiongkok juga telah berdiri di Indonesia sehingga bahan baku yang dipergunakan untuk pembuatan baterai lithium tersebut berasal dari Tanah Air.

Pasar IPO RI Kinclong

Ketertarikan CNGR melantai di pasar modal karena tahun ini banyak perusahan go public yang mana merupakan produsen logam. Selain itu, didukung pula oleh lonjakan harga komoditas tahun 2022 lalu.

Baca juga: Tesla Dikabarkan Mulai Pangkas Pekerja di Shanghai

Adapun, Indonesia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia serta mempunyai stok kobalt dan tembaga yang porsi besar. Lantaran cadangan nikel yang besar tersebut memberikan keuntungan dalam memasok bahan baku baterai kendaraan listrik. 

Pada April 2023, Emiten tambang usaha bijih nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) menjadi emiten nikel terbesar RI dengan meraup dana sekitar $645 juta dalam pencatatan saham terbesar kedua di negara ini tahun ini. 

Sementara, PT Merdeka Battery Materials mengumpulkan $610 juta dalam pencatatan saham terbesar ketiga di Indonesia. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

35 mins ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

1 hour ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

8 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

9 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

22 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

23 hours ago