Jakarta – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menyatakan, aset keuangan syariah global berpotensi masih terus naik hingga US$3,69 triliun pada 2024 mendatang.
Hal tersebut sesuai dengan laporan Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) dan Revinitiv yang mencatat aset keuangan syariah global pada tahun 2019 sudah mencapai US$2,88 triliun.
“Di Indonesia pun pasar keuangan syariah berkembang. Tidak hanya perbankan syariah tapi juga pasar modal dan bahkan fintech syariah,” kata Destry pada Webinar Ekonomi Keuangan Syariah, di Jakarta, Rabu 21 April 2021.
Meski demikian, menurutnya, tantangan demi tantangan masih menghantui pengembangan aset keuagan syariah di Indonesia salahsatunya masih adanya masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan atau unbankable.
“Berdasarkan data Google dan Temasek, sebanyak 130 juta penduduk kita underbank atau unbanked. Oleh karena itu, inklusi keuangan penting dan ini menjadi nilai plus yang lebih bersifat inklusif,” tukas Destry. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Sejumlah perusahaan modal ventura merespons rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen… Read More
Jakarta – PT Bank QNB Indonesia Tbk ("Bank"), anak usaha QNB Group, institusi finansial terbesar… Read More
Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada hari ini (18/11) telah melangsungkan Rapat… Read More
Dukung Akses Telekomunikasi danInformasi, IIF Salurkan Kredit SindikasiRp500 miliar. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF)bekerja sama… Read More
Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) resmi menjual salah satu kepemilikan aset propertinya, yakni… Read More
Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (kode saham: BBNI) menempati posisi penting… Read More