Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Kuartal III 2022 mencatat posisi LAR (loan at risk) menurun sejalan dengan penurunan outstanding restrukturisasi kredit terdampak covid-19. Hingga September 2022, tercatat LAR menjadi Rp116,45 triliun atau 19,3%, dibandingkan dengan posisi restrukturisasi tertinggi BRI di September 2020 yang sebesar Rp256 triliun. Namun, BRI tetap mengantisipasi risiko dengan melakukan pencadangan restrukturisasi covid sebesar Rp29,95 triliun.
“Ini sudah jauh menurun sebesar 54,5% dibandingkan dengan posisi restrukturisasi covid tertinggi di September 2020, dengan LAR kita di September 2020 sebesar 29,8%. Dimana bila dirinci, 8% yang merupakan angka karena covid sementara 11% adalah angka LAR non covid,” ujar Direktur Manajemen Risiko BRI, Agus Sudiarto, Rabu, 16 November 2022.
Lebih lanjut, saat ini jumlah nasabah yang tersisa sebanyak 1,4 juta nasabah, turun 2,5 juta yang tadinya sebanyak 3,9 juta nasabah pada September 2020.
Mengenai kebijakan restrukturisasi kredit yang rencananya akan dihentikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Maret 2023, BRI sejak tahun lalu sudah menyiapkan strategi melalui pencadangan yang memadai. Dengan pencadangan khsusus covid sebesar Rp29,95 triliun atau 25,7% dari nilai outstanding covid.
Direktur Utama BRI Sunarso juga menambahkan, jumlah kredit yang tidak bisa diselamatkan dari jumlah LAR biasanya kurang dari 10%. Sehingga dengan pencadangan 25,7% sudah cukup mengantisipasi risiko kedepan.
“Memang ada yang benar-benar tidak bisa diselamatkan itu yang jumlahnya kurang dari 10% makanya kemudian kalau kita cadangkan lebih dari 10% bahkan tadi pencadangannya 25,7% itu lebih dari aman,” pungkas Sunarso.
Adapun, rasio NPL BRI secara konsolidasian berada di level 3,09%. Di sisi lain, BRI menyiapkan pencadangan yang cukup sebagai langkah antisipatif. NPL Coverage BRI tercatat sebesar 278,79%, dimana angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage di akhir Kuartal III tahun lalu yang sebesar 252,86%. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More