Jakarta – Kegiatan investasi di pasar modal semakin digemari dewasa ini. Kondisi ini tak bisa dipisahkan dari pengaruh digitalisasi, yang membuat masyarakat semakin mudah untuk berinvestasi dalam satu platform melalui smartphone.
Dari beberapa instrumen investasi di pasar modal, Surat Berharga Negara (SBN) menjadi salah satu instrumen investasi yang turut mendapatkan sorotan.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan, jumlah investor SBN telah mencapai 1.244.757 orang dari total jumlah investor pasar modal yang mencapai 16.245.270 di April 2025.
Angka tersebut mencerminkan masih adanya potensi besar untuk penetrasi pasar SBN ritel di Indonesia. Apalagi, SBN sebagai instrumen investasi yang dijamin oleh negara memiliki imbal hasil yang kompetitif.
Head of Retail and Partnership Fixed Income Market PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (Trimegah Sekuritas), Legazea Syifa mengungkapkan jika salah satu penyebab utama minimnya jumlah investor SBN ialah tingginya nilai rata-rata (average) per transaksi pada instrumen SBN.
Baca juga: Bidik Gen Z dan Milenial, DANA dan Trimegah Sekuritas Rilis Fitur Pembelian SBN Ritel
Ia memberikan contoh nilai transaksi retail SBN di Trimegah Sekuritas, yang mana nilai transaksinya rata-rata terdiri atas pecahan Rp500 juta sampai Rp10 miliar. Ini disebabkan, masih mendominasinya investor high net worth pada instrumen SBN.
“Kalau untuk SBN retail, kita baru mencapai sekitar 25 ribu investor saat ini. Jadi, memang kalau di kami itu kebanyakan masih investor saham dan reksadana. Dan per transaksinya (di SBN) itu Rp500 juta sampai Rp10 miliar,” bebernya di sela-sela konferensi pers Peluncuran Fitur Transaksi e-SBN Dana Indonesia dan Trimegah Sekuritas di Jakarta, Kamis, 12 Juni 2025.
Lebih lanjut dia menjelaskan, jika secara total investor SBN di Indonesia sendiri mencapai sekitar 145 ribu investor pada 2024. Kementerian Keuangan pun menargetkan untuk memperbanyak jumlah investor SBN, sehingga nilai transaksinya bisa menjadi lebih retail.
“Jadi, tepat sasaran. Karena ini produknya disediakan untuk investor pemula ya, tapi yang membeli itu selalu investor-investor yang sudah berpengalaman yang mungkin sekali beli langsung 5 miliar atau 10 miliar,” jelasnya.
Sementara itu, untuk jumlah transaksi ritel instrumen SBN di Trimegah Sekuritas secara tahunan mencapai 2 triliun per tahun. Jumlah transaksi 2 triliun tersebut mengalami peningkatan di tahun lalu, dimana pada tahun-tahun sebelumnya jumlah transaksi instrumen SBN tak mencapai 2 triliun.
Baca juga: BI Jawab Kritik soal Pembelian SBN: Sudah Dihitung Dampaknya
Legazea pun optimis jika kinerja sekuritas akan terus meningkat ke depannya, entah itu untuk saham maupun obligasi. Dalam menopang kinerja sekuritas secara keseluruhan, pihaknya berfokus pada segmen layanan market research, di samping bermitra dengan pihak lainnya untuk memperdalam penetrasi instrumen investasi pasar modal di masyarakat.
“Supaya nanti kita bisa memberikan saran-saran seputar transaksi instrumen investasi bagi nasabah-nasabah kami,” tukasnya. (*) Steven Widjaja
Poin Penting Bank Mandiri merombak jajaran Dewan Komisaris melalui RUPSLB 19 Desember 2025 dengan menunjuk… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp0,24 triliun ke Indonesia pada pekan ketiga Desember 2025, terutama… Read More
Poin Penting Pemerintah memproyeksikan lonjakan transaksi digital seiring tingginya aktivitas belanja masyarakat selama libur Natal… Read More
Poin Penting Danantara Indonesia dan BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan serta 109 armada truk melalui… Read More
Bank INA dan Indomaret salurkan 250 paket nutrisi di Depok untuk mencegah stunting. Program CSR… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,10 persen ke level 8.609,55 pada Jumat (19/12). Indeks INFOBANK15… Read More