Ilustrasi Bursa Karbon/istimewa
Jakarta – Perkembangan dari penyelenggaraan bursa karbon telah memasuki babak baru, di mana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengumumkan bahwa aturan terkait bursa karbon akan diatur melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 14 Tahun 2023 tentang perdagangan karbon melalui bursa karbon.
“Jadi hari ini baru keluar dari Kemenkuham mengenai nomor POJK tersebut, tentunya ini merupakan yang baik sekali karena ini merupakan landasan hukum bagi penyelenggaraan bursa karbon,” ucap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam RDKB OJK di Jakarta, 3 Agustus 2023.
Baca juga: Langkah UOB Percepat Transisi Indonesia Menuju Ekonomi Rendah Karbon
Kemudian, dengan keluarnya POJK tersebut dirinya tetap optimis bahwa penyelenggaraan bursa karbon masih akan sesuai dengan targetnya yang direncanakan akan melakukan perdagangan bursa karbon secara resmi pada September 2023.
“Setelah ada POJK No.14 Tahun 2023 tentang perdagangan bursa karbon melalui bursa karbon ini kita bisa menunjuk nanti penyelenggaranya siapa dalam waktu dekat,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Inarno juga mengimbau bagi instansi yang memang memiliki minat untuk menjadi penyelenggara bursa karbon tersebut untuk dapat segera melakukan pendaftaran ke OJK.
Baca juga: Cucu Bos Lippo Group Ungkap RI Berpotensi Ekspor Karbon
Adapun, dalam POJK tersebut mencakup beberapa hal di antaranya, mengenai ketentuan umum terkait jenis unit karbon yang akan diperdagangkan sebagai efek, lalu mengatur persyaratan perizinan dan tata cara penyelenggaraan bursa karbon melalui bursa karbon di Indonesia.
“Latar belakang dan dasar hukum POJK tersebut tentunya kalau kita flashback sedikit ke belakang ini adalah dasarnya undang-undang No. 16 2016 tentang pengesahan atau ratifikasi paris agreement,” ujar Inarno. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More